Mengenal Tradisi Unik Natal di Greenland, Tempat Tinggal Sinterklas

Sosial Budaya

Rabu, 25 Desember 2024 | 17:23 WIB
Mengenal Tradisi Unik Natal di Greenland, Tempat Tinggal Sinterklas
Suasana Natal di Greenland, tempat tinggal Sinterklas. (Foto: Ist)

Setiap tanggal 25 Desember, seluruh umat Kristiani di dunia merayakan Natal atau hari kelahiran Yesus Kristus. Dalam rangka merayakan Natal, setiap negara memiliki keunikan masing-masing sesuai tradisi dan budayanya.

rb-1

Salah satu negara yang memiliki tradisi menarik adalah Greenland. Dilansir dari WhyChristmas, Rabu (25/12), di desa-desa Inuit Kutub, Greenland, keluarga senang saling mengunjungi dan mengadakan pesta.

Mereka akan minum kopi, makan kue dan bertukar parsel yang dibungkus dengan riang. Hadiah tradisionalnya seperti kereta luncur, sepasang gading walrus yang dipoles, atau sarung tangan kulit anjing laut.

Baca Juga: 7 Perayaan Natal Unik, Cuma Ada di Indonesia!

rb-3

Setiap orang di desa menerima hadiah dan anak-anak pergi dari rumah ke rumah-rumah sembari menyanyikan lagu bertemakan Natal.

Warga Greenland berkumpul untuk menyalakan lilin di malam Natal. (Foto: Ist)

Kebaktian Gereja diadakan pada Malam Natal dan kebanyakan orang pergi ke sana. Banyak di antaranya mengenakan kostum tradisional. Beberapa pria mengenakan anorak putih yang dikenakan pada acara-acara khusus.

Pohon Natal harus diimpor, karena tidak ada pohon yang tumbuh di utara seperti Greenland. Pohon-pohon tersebut seringkali diimpor dari Denmark. Mengingat, Denmark dan Greenland memiliki hubungan sejarah yang panjang.

Baca Juga: Polda Metro Gelar Operasi Keliling Jaya, Siapkan 7.421 Personel Amankan Nataru

Pepohonan dihiasi dengan lilin, ornamen cerah dan terkadang celana kulit anjing laut versi kecil yang dikenal dengan sebutan kamiks. Pada malam tanggal 23 Desember, pepohonan dihias secara tradisional.

Orang yang tidak menggunakan pohon impor mungkin memiliki pohon kayu apung tradisional yang dihias dengan heather.

Dekorasi tradisional dan populer lainnya adalah menempatkan bintang yang menyala di jendela. Ada bintang di sebagian besar rumah dan di semua bangunan umum. Pasalnya, Greenland terletak jauh di utara dan berada dalam Lingkaran Arktik, sehingga matahari tidak pernah terbit di musim dingin.

Sehingga, bintang membantu memberikan cahaya. Tradisi menggantung bintang datang bersama misionaris Kristen dari Gereja Moravia. Bintang-bintang ini juga disebut sebagai ‘bintang Poinsettia’ karena bentuknya mirip bunga poinsettia.

Desa-desa juga memasang pohon Natal besar di bukit terdekat agar dapat dilihat semua orang. Pohon-pohon ini dipersiapkan dan didekorasi untuk awal Adven yaitu hari St. Lucia yang dirayakan setiap tanggal 13 Desember di Greenland.

Beberapa makanan yang agak tidak biasa disantap di Greenland selama periode Natal. Misalnya ‘Mattak’ yang merupakan kulit ikan paus dengan potongan lemak di dalamnya. Rasanya seperti kelapa segar. Namun, seringkali terlalu keras untuk dikunyah dan ditelan.

Hidangan Natal lainnya adalah ‘Kiviak’. Hidangan ini adalah daging mentah auk kecil (sejenis buruk Arktik) yang telah terkubur seluruhnya di dalam kulit anjing laut selama berbulan-bulan hingga mencapai tahap pembusukan lanjut. Walaupun terdengar aneh, namun makanan-makanan ini adalah yang terlezat di Greenland.

Hidangan populer Natal lainnya di Greenland adalah ‘Suaasat’ yaitu sup atau rebusan karibu atau rusa panggang, domba, ptarmigan dan ikan baik sebagai sushi mentah atau dimasak.

Sementara itu, makanan penutup yang populer termasuk buah beri dan apel dengan topping renyah dan bubur Natal spesial yang disajikan dengan mentega di atasnya ditambah gula dan kayu manis.

Tradisi lainnya adalah pada malam Natal, kewajiban bagi kaum laki-laki untuk menjaga perempuan, menyajikan makanan dan kopi serta mengaduk makanan untuk mereka. Perjamuan Natal kemudian dilanjutkan dengan permainan, termasuk memindahkan sebuah benda dari tangan ke tangan di meja panjang di bawah kain. Teksturnya akan terasa menjijikan, bulan, lembab dan kasar seperti telur beku yang dibungkus dengan bulu rubah basah.

Salah satu hidangan khas Natal di Greenland yaitu Mattak yaitu kulit ikan paus dengan potongan lemak di dalamnya. (Foto; Ist)

Seperti di Finlandia dan negara-negara Skandinavia lainnya, lilin terkadang dinyalakan di kuburan pada malam Natal untuk mengenang keluarga dan teman.

Dua bahasa utama digunakan di Greenland yaitu Inuit atau Greenland dan Denmark. Dalam bahasa Greenland, Selamat Natal diucapkan dengan kalimat ‘Juullimi Pilluarit’. Sedangkan dalam bahasa Denmark Selamat Natal diucapkan dengan ‘Glaedelig Jul’.

Greenland juga mengklaim bahwa wilayahnya adalah tempat tinggal Sinterklas. Setidaknya, Sinterklas menghabiskan liburan musim panasnya di wilayah ini. Bahkan, dikatakan bahwa Sinterklas memiliki rumah di utara negara itu, tepatnya di Spraglebugten, dekat Kota Uummannag.

Sementara, untuk malam Tahun Baru biasanya dirayakan dua kali di Greenland. Pada jam 8 malam, warga akan merayakan Tahun Baru telah tiba di Denmark dan pada tengah malam adalah Tahun Baru di Greenland. Pada kedua perayaan ini, masyarakat akan menyalakan kembang api dan roket kecil.

Tag Natal Greenland sinterklas

Terkini