Menhub Kunjungi Keluarga Taruna STIP yang Tewas Dianiaya

FTNews – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengunjungi keluarga taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika di Klungkung, Bali. Ia datang untuk menyampaikan belasungkawa langsung kepada pihak keluarga.

“Duka mendalam saya sampaikan atas nama pribadi dan Kementerian Perhubungan,” kata Budi mengutip akun Instagramnya @budikaryas, di Jakarta, Kamis (9/5).

Dalam postingannya itu, ia menyebut, saat ini pendampingan terhadap keluarga almarhum taruna STIP terus Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Kementerian Perhubungan (Kemhub) lakukan.

“Kami juga menghargai proses pengusutan tuntas terhadap pelaku yang kini terus berlangsung di kepolisian,” imbuhnya.

Sebagai langkah konkret lanjutnya, Kemhub telah mengevaluasi dan akan menjalankan pembaruan terhadap pola pendidikan. Dan juga kurikulum sekolah vokasi yang berada di naungan Kemhub.

“Kami bakal lebih mengutamakan nilai-nilai positif dan humanis. Kami berharap, semua pembaruan ini membawa perubahan besar ke arah yang lebih baik,” tandasnya.

Menhub Budi Karya Sumadi sampaikan belasungkawa mendalam. Foto: @budikaryas

Bebastugas

Sementara itu, Menhub membebastugaskan Direktur atau Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta A Ahmad Wahid. Hal ini buntut tewasnya Putu Satria Ananta Rustika (19).

Taruna STIP Jakarta ini tewas dianiaya lima orang seniornya. Selain itu Budi Karya juga membebastugaskan sejumlah pejabat di STIP.

Budi mengatakan, sanksi ini merupakan bentuk tindakan tegas dan tanggung jawab STIP atas kematian Satria.

Kasus tewasnya taruna STIP Satria menambah panjang deretan kasus kekerasan di perguruan tinggi kedinasan di bawah naungan Kemhub tersebut. Perguruan tinggi yang berdiri sejak tahun 1953 dan menghasilkan para pelaut Indonesia.

Hingga, Kamis (9/5) pihak kepolisian sudah menetapkan empat tersangka. Tiga di antaranya sebagai tersangka baru.

Kasus kekerasan ini bukan untuk yang pertama, sederet kasus kekerasan di sekolah kedinasan milik Kemhub juga pernah terjadi.

BACA JUGA:   TNI AL Gadungan Nekat Ikut Gladi HUT TNI ke-79 di Monas

Tahun 2008, taruna satu STIP Agung B Gultom tewas di tangan seniornya. Berganti tahun kekerasaan belum sirna. Tahun 2017, taruna STIP Amirulloh Adityas Putra juga tewas seniornya aniaya.

Tiga tahun kemudian, pada tahun 2021, seorang mahasiswa Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang tewas karena senior aniaya, dengan dalih ‘pembinaan’.

Kasus serupa juga terjadi tahun 2019 di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar. Tiga sekolah kedinasan tersebut berada di bawah kewenangan Kemhub.

Artikel Terkait

Iriana Jokowi Dituding Idap Queen Bee Syndrome, Apakah Itu?

FT News - Keluarga dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi...

Viral Pamerkan Kelamin di Minimarket, Pemuda Ini Dibekuk Polisi

FT News - Sebuah video di media sosial menjadi viral...

Jakarta Utara Jadi Sasaran Pembangunan, Jubir Rido Spill Rencana Masa Depan

FTNews - Pasangan calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (Rido)...

TNI AL Gadungan Nekat Ikut Gladi HUT TNI ke-79 di Monas

FT News - Seorang pemuda bernama Jefri Ga Koro yang...