Menpora Dito Minta Maaf Atas Kekurangan PON Aceh-Sumut 2024
Nasional

FT News - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo meminta maaf atas segala kekurangan selama pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Dito menyampaikan permohonan maaf ini saat memberikan kata sambutan saat closing ceremony PON XXI di Stadion Utama Sumut, Deli Serdang.
"Sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga saya memohon maaf sebesar-besarnya-besarnya kepada seluruh insan olahraga atas segala kekurangan dan ketidaknyamanan selama pelaksanaan PON ke-21," katanya, Jumat 20 September 2024.
Baca Juga: Menpora Bocorkan 3 Nama yang Segera Dinaturalisasi PSSI Untuk Perkuat Timnas Indonesia
Dito mengatakan pihaknya akan mengevaluasi secara total, kekurangan yang terjadi selama PON XXI.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, ingin memastikan persiapan dan pelaksanaan closing ceremony pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut berjalan lancar.(foto:herry/kemenpora.go.id)
"Seluruhnya saya ambil tanggung jawab dan saya pastikan akan melakukan evaluasi secara total dan komprehensif demi penyelenggaraan PON ke depan yang lebih baik," tegasnya.
Baca Juga: Menpora Harap Ketua KOI Terpilih Nanti Bisa Tingkatkan Prestasi Olahraga
Di samping itu, Dito juga menyampaikan selamat kepada provinsi Jawa Barat yang telah menjadi juara PON XXI Tahun 2024.
"Selamat kepada provinsi Jawa Barat yang telah menjadi juara umum PON ke-21," ujarnya memberi selamat.
Dito memuji tuan rumah Sumut yang naik peringkat menjadi peringkat empat di perhelatan PON XXI.
"Dan untuk tuan rumah Sumatera Utara di PON terakhir peringkat delapan, di PON 21 menjadi peringkat empat," katanya.
"Untuk tuan rumah Aceh dari peringkat dua belas kali ini menjadi peringkat enam," sambungnya.
Selain itu, Dito mengatakan PON juga memecahkan banyak rekor di berbagai cabang olahraga, rekor nasional dari atletik, renang, senam kolam, angkat besi, panjat tebing, menembak yang mencetak rekor-rekor nasional.
"Yang tak kalah spesial atlet lari Nela Agustin dari Sumut yang berhasil memecahkan 3 rekor nasional meski belum menjadi atlet nasional," ujarnya.
PON Lahirkan Atlet Berprestasi
Menurutnya, hal ini menjadi bukti event PON melahirkan atlet-atlet berprestasi.
Pasangan Alfian Muhammad Fajri-Berthdigna Devi Surya Kusuma mempersembahkan emas ketiga Jawa Tengah (Jateng) dalam PON XXI Aceh-Sumut 2024 di cabang olahraga (cabor) panjat tebing nomor speed classic tim campuran./Foto: kemenpora.go.id
"Inilah bukti bahwa bibit unggul dari berbagai pelosok negeri memiliki potensi yang perlu kita asah dan dukung," tambahnya.
Dito mengatakan kalau penyelenggaraan PON merupakan pencapaian besar yang melibatkan banyak pihak.
"Dalam setiap proses tentu ada tantangan dan hal-hal yang perlu kita tingkatkan," ungkapnya.
"Dan semua ini jadi pembelajaran untuk penyelenggaraan PON yang lebih baik di masa mendatang," tukasnya.