Minta Izin Cari Ikan, Ternyata Gantung Diri di SDN 4 Karanganyar Diduga Terlilit Utang
Gempar. Seorang wiraswasta ditemukan gantung diri di area toilet SDN 4 Karanganyar, Kecamatan Indramayu, Jawa Barat. Penemuan jazad Seprudin (55), warga Kelurahan Singajaya, membuat masyarakat sekitar heboh. Apa yang terjadi, begitu masyarakat bertanya-tanya.
Seprudin ditemukan tidak bernyawa pada Minggu (26/10/2025) pagi. Di saat sekolah dalam keadaan libur alias tidak ada aktivitas. Istri korban, Sri Riyatna (54), yang menemukannya. Ia sempat bingung lantaran suaminya berpamitan akan mencari ikan pada pukul 04.00 WIB. Namun kenapa ‘berakhir’ di SDN 04, gantung diri.
Sri Riyatna, istri korban bercerita, suaminya sempat meminta izin untuk membawa dua potong kain selendang batik berwarna coklat yang diakuinya akan digunakan untuk menjaring ikan.
Baca Juga: Lucky Hakim Siap Tanggung Jawab soal Liburan ke Jepang yang Tak Izin Kemendagri
“Sebelum berangkat, korban sempat berpesan kepada istrinya agar mencarinya di belakang SDN 4 Karanganyar bila sudah siang, atau meminta bantuan seorang warga bernama Bandi untuk menemani.” Pesan itu lah yang membuat Sri Riyatna sampai di SDN 04, mencari suaminya.
“Pesan tersebut, sebagaimana disampaikan istri korban kepada polisi, kini diyakini sebagai tanda atau isyarat dari korban sebelum mengakhiri hidupnya.” Kata Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang melalui Kapolsek Indramayu, AKP Indrie Hapsari.
Foto: Oprspitres Indramayu
Baca Juga: Ini Alasan Panji Gumilang Dilimpahkan ke Kejari Indramayu
Tidak Ditemukan Tanda Kekerasan di Tubuh Korban
Sudah pasti Sri Riyatna terkejut sangat, melihat suaminya meninggal gantung diri. Tubuh korban tergantung di besi penghubung lorong toilet sekolah dengan kain slendang yang dikalungkan di leher.
Ia segera meminta bantuan warga sekitar dan melaporkan peristiwa itu kepada pihak kepolisian.
Petugas dari Polsek Indramayu, Unit Inafis, dan Tim Medis UPTD Puskesmas Margadadi segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan awal.
“Hasil pemeriksaan medis menyebut tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Namun terdapat bekas jeratan di leher, lidah menjulur, serta tanda-tanda fisiologis lain yang menguatkan dugaan korban meninggal akibat gantung diri,” jelas AKP Indrie Hapsari.
Diduga, Korban Depresi Terlilit Hutang Bank
Dari hasil penyelidikan awal, pihak keluarga menyatakan bahwa korban diduga mengalami depresi akibat tekanan ekonomi. Berdasarkan keterangan anak korban, Muhammad Taufik Hidayat, ayahnya tengah terlilit utang di salah satu bank dengan nilai mencapai sekitar Rp250 juta, serta utang pribadi senilai Rp30 juta yang belum terlunasi.
Pihak keluarga menerima peristiwa ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah asalnya di Desa Cangkring, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, untuk dimakamkan.
Kapolsek Indramayu AKP Indrie Hapsari menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban.“Kami turut berduka cita atas kejadian ini,” ujar AKP Indrie Hapsari.
Terpisah Kasie Humas Polres Indramayu AKP Tarno juga kembali mengingatkan masyarakat untuk aktif memanfaatkan kanal pelaporan yang tersedia. “Jika ada potensi gangguan kamtibmas, masyarakat bisa segera melapor melalui layanan Lapor Pak Polisi – SIAP MAS INDRAMAYU via WhatsApp di nomor 081999700110 atau call center 110,” tegasnya.