Nasional

Misteri La Nina: Mengapa Cuaca Indonesia Semakin Basah Hingga 2026?

11 November 2025 | 13:54 WIB
Misteri La Nina: Mengapa Cuaca Indonesia Semakin Basah Hingga 2026?
Ilustrasi Fenomena La Nina masih akan terjadi hingga awal 2026. [Gemini]

Jika El Nino menyebabkan pemanasan air laut dan kondisi lebih kering, maka La Nina memberikan efek sebaliknya — suhu laut lebih dingin dan curah hujan meningkat.

Mengutip penjelasan National Ocean Service (NOAA), saat La Nina terjadi, angin pasat bertiup lebih kuat dari biasanya, mendorong air laut hangat ke arah Asia.

Di sisi lain, di perairan Amerika bagian barat, muncul proses upwelling atau naiknya air laut dingin dari dasar yang kaya nutrisi ke permukaan.

Kondisi ini mengakibatkan perubahan besar pada pola cuaca dunia.

Pada tahun-tahun La Nina, wilayah selatan Amerika Serikat cenderung mengalami cuaca lebih kering, sementara kawasan Pasifik barat laut dan Kanada justru menghadapi curah hujan yang lebih tinggi.

Dampak La Nina bagi Indonesia dan Dunia

Ilustrasi La Nina. [Gemini]Ilustrasi La Nina. [Gemini]

Fenomena La Nina dapat memengaruhi berbagai aspek, mulai dari suhu laut, pola arus, hingga kondisi cuaca dan kesehatan ekosistem pesisir.

Di Indonesia, La Nina sering dikaitkan dengan meningkatnya curah hujan yang berpotensi menyebabkan banjir, tanah longsor, serta cuaca ekstrem di sejumlah wilayah.

Namun, fenomena ini juga membawa dampak positif bagi ekosistem laut.

Proses upwelling yang meningkat membuat perairan menjadi lebih kaya nutrisi, mendukung populasi ikan dan pertumbuhan sektor perikanan.

Secara keseluruhan, La Nina menunjukkan betapa besar pengaruh satu fenomena alam terhadap iklim global.

Dengan prediksi La Nina bertahan hingga Maret 2026, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap memperhatikan informasi cuaca terkini dan menjaga kesiapsiagaan menghadapi perubahan iklim yang dinamis.

1 2 Tampilkan Semua
Tag Indonesia BMKG Cuaca Ekstrem Musim Hujan La Nina Iklim Global