Momen Natal dan Tahun Baru 2026, MUI Medan Ajak Umat Empati Korban Bencana

Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Polrestabes Medan melakukan langkah cipta kondisi dengan menjalin komunikasi bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan guna menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap aman dan kondusif.

Komunikasi tersebut berlangsung pada Sabtu, 20 Desember 2025, antara jajaran Polrestabes Medan dan Ketua MUI Kota Medan Hasan Matsum.

Pertemuan ini bertujuan memperkuat pesan toleransi antarumat beragama dalam menyambut perayaan Natal umat Kristiani pada 25 Desember 2025 serta pergantian Tahun Baru 2026 di wilayah hukum Polrestabes Medan.

Baca Juga: Brimob Polda Sumut Tangkap 11 Anggota Geng Motor di Fly Over

Dalam pertemuan tersebut, Polrestabes Medan juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi nasional yang tengah berduka akibat sejumlah bencana alam yang melanda wilayah Aceh dan Sumatera Utara.

Kepolisian berharap MUI Kota Medan dapat menyampaikan imbauan yang menyejukkan kepada umat sebagai bentuk empati dan solidaritas terhadap para korban bencana, sekaligus menjaga harmoni dan persatuan di tengah masyarakat yang majemuk.

Menanggapi permintaan tersebut, Ketua MUI Kota Medan Hasan Matsum, menyatakan kesiapan pihaknya untuk menyampaikan pesan-pesan kebangsaan, toleransi, dan kepedulian sosial kepada umat Islam di Kota Medan.

Baca Juga: Brimob Polda Sumut Bubarkan Tawuran Geng Motor di Medan, 2 Remaja Diamankan

Sebagai tindak lanjut, pada Minggu, 21 Desember 2025, MUI Kota Medan secara resmi menerbitkan surat imbauan kepada umat Islam dalam rangka menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Imbauan tersebut berisi ajakan untuk menjaga persatuan, menghormati perbedaan, serta meningkatkan empati dan solidaritas sosial terhadap masyarakat yang terdampak bencana," katanya.

Bencana banjir melanda Sumatera. [Istimewa]Melalui sinergi antara kepolisian dan tokoh agama, diharapkan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Kota Medan dapat berlangsung dengan aman, damai, serta memperkuat semangat kebersamaan dan toleransi antarumat beragama.

Bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera pada akhir November hingga Desember 2025 telah menewaskan lebih dari 1.140 orang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dengan 163 warga masih hilang hingga 28 Desember.

Jumlah korban jiwa mencapai 1.140 orang, termasuk 277 di Aceh, 299 di Sumatera Utara, dan 200 di Sumatera Barat, disertai kerugian ekonomi hingga Rp 68,6 triliun.

Sebanyak 22 desa hilang total, dengan 13 di Aceh, 8 di Sumatera Utara, dan 1 di Sumatera Barat, serta 295 jembatan putus dan ratusan sekolah rusak.

Hingga 29 Desember, 87 rumah sakit yang terdampak banjir telah kembali beroperasi, meski beberapa belum sempurna.