Muhammad Ferarri Siap Tebus Kegagalan di Piala AFF U-23 2025
Olahraga

Pemain Timnas Indonesia U-23, Muhammad Ferarri, bertekad untuk memperbaiki catatan buruknya di Piala AFF U-23.
Bek muda ini berambisi membawa pulang trofi untuk Merah Putih setelah pengalaman pahitnya dua tahun lalu.
Pada edisi Piala AFF U-23 2023 di Thailand, Ferarri harus puas menjadi runner-up setelah kalah dramatis lewat adu penalti di partai final.
Baca Juga: PSSI Pertimbangkan Gelar TC Timnas Senior di Markas Bali United
“Saya tidak mau gagal untuk kedua kali. Dua tahun lalu, kami hanya bisa membawa pulang peringkat kedua. Semoga kali ini bisa menjadi juara dan mempersembahkan piala di kandang,” ungkap Ferarri dalam pernyataan resminya yang diunggah di akun YouTube Timnas Indonesia.
Kembali Dipanggil TC, Ferarri Optimistis Tampil Maksimal
Para pemain Timnas Indonesia U-23 latihan. [YouTube Timnas Indonesia]Nama Ferarri kembali masuk dalam daftar pemain yang dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) di Jakarta menjelang Piala AFF U-23 2025.
Baca Juga: Thom dan Ragnar Masuk List STY, PSSI Agendakan Ucap Sumpah
TC berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), di mana Ferarri dan rekan-rekan berlatih di bawah pengawasan langsung pelatih kepala Gerald Vanenburg.
“Pelatih Vanenburg punya gaya melatih yang spesifik. Fokusnya adalah bagaimana tim harus build-up, menguasai bola, dan memperkuat komunikasi. Dalam dua hari pertama TC, itu yang beliau tekankan,” jelas Ferarri.
Indonesia Sebagai Tuan Rumah, Harapan Juara Semakin Besar
Piala AFF U-23 2025 akan berlangsung pada 15–29 Juli di Indonesia. PSSI menetapkan SUGBK dan Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, sebagai dua venue utama turnamen.
Semua laga penyisihan grup untuk Timnas Indonesia U-23 akan digelar di SUGBK, di mana skuad Garuda Muda tergabung di Grup A bersama Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Status Tuan Rumah Bukan Jaminan
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg. [YouTube Timnas Indonesia]Sebagai tuan rumah, Indonesia diunggulkan untuk melaju jauh, bahkan menjadi juara.
Namun, Gerald Vanenburg menekankan bahwa status tuan rumah bukanlah jaminan. Semua harus berjuang dan tetap fokus menghadapi persaingan ketat di lapangan.
"Kami harus berusaha keras, bermain sesuai rencana, dan memanfaatkan dukungan suporter. Tidak boleh lengah,” tegas Vanenburg.