Nasib Finalis DA7 di Virtual Gift, Apakah Adil Tanpa Penilaian Juri?
Sebagian menilai sistem ini adil karena mencerminkan suara publik, sementara yang lain mempertanyakan apakah kualitas murni masih menjadi tolok ukur utama.
Tiga Finalis, Tiga Daerah, Tiga Basis Penggemar Besar
Adapun tiga peserta yang bersaing di DA7 Top 3 berasal dari latar belakang daerah yang berbeda.
April mewakili Cirebon, Tasya berasal dari Tangerang Selatan, sementara Valen tampil sebagai wakil Pamekasan.
Ketiganya dikenal memiliki karakter vokal yang kuat dan performa yang stabil sejak babak awal kompetisi.
Tidak hanya itu, masing-masing juga telah membangun basis penggemar yang solid, baik di daerah asal maupun di media sosial.
Kondisi ini membuat perolehan virtual gift diprediksi berlangsung sangat ketat hingga detik-detik terakhir penutupan voting.
Selisih dukungan sekecil apa pun bisa menjadi penentu nasib menuju Grand Final.
Adilkah Grand Final DA7 Ditentukan oleh Virtual Gift?
Finalis DA7 Top 3. [Instagram]
Sistem voting virtual gift memang bukan hal baru dalam ajang pencarian bakat.
Namun, ketika diterapkan secara penuh tanpa penilaian juri, muncul pertanyaan tentang keseimbangan antara kualitas dan popularitas.
Di satu sisi, keputusan murni di tangan pemirsa dianggap sebagai bentuk demokrasi hiburan.
Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa faktor finansial dan kekuatan fandom lebih dominan dibanding kemampuan bernyanyi.
Terlepas dari pro dan kontra tersebut, aturan telah ditetapkan. Nasib para finalis DA7 kini sepenuhnya berada di tangan pemirsa.
Siapa dua peserta yang berhasil melaju ke Grand Final Dangdut Academy 7, dan siapa yang harus rela terhenti di posisi ketiga? Jawabannya akan terungkap malam ini dalam DA7 Top 3 Result yang penuh ketegangan.