Ngeri! Puting Beliung Rancaekek, Begini Penjelasan BMKG

Sosial Budaya

Kamis, 22 Februari 2024 | 00:00 WIB
Ngeri! Puting Beliung Rancaekek, Begini Penjelasan BMKG

FTNews - Masyarakat di sekitar Rancaekek, Bandung dikejutkan dengan adanya kejadian fenomena cuaca ekstrem puting beliung, Rabu (21/2) petang. Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut kecepatan angin mencapai 36,8 km per jam.

rb-1

Pusaran angin yang bergerak dan seperti belalai itu terjadi sekitar pukul 15.30-16.00 WIB. Akibatnya terjadi kerusakan di sekitar lokasi kejadian. Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dampak angin terasa hingga wilayah Jatinangor.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan, puting beliung secara visual merupakan fenomena angin kencang yang bentuknya berputar kencang menyerupai belalai.

Baca Juga: BMKG Ungkap Sederet Fakta Gempa Selatan Jawa Barat M6,2

rb-3

Biasanya dapat menimbulkan kerusakan di sekitar lokasi kejadian. Puting beliung terbentuk dari sistem awan Cumulonimbus (CB) yang memiliki karakteristik menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem.

"Meskipun begitu tidak setiap ada awan CB dapat terjadi fenomena puting beliung dan itu tergantung bagaimana kondisi labilitas atmosfernya," katanya di Jakarta, Kamis (22/2).

Kejadian angin puting beliung dapat terjadi dalam periode waktu yang singkat dengan durasi kejadian umumnya kurang dari 10 menit.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Aceh Besar, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Menurut Andri, fenomena puting beliung umumnya dapat lebih sering terjadi pada periode peralihan musim dan dan tidak menutup kemungkinan terjadi juga di periode musim hujan.

Ia menjelaskan, secara esensial fenomena puting beliung dan tornado memang merujuk pada fenomena alam yang memiliki beberapa kemiripan visual yaitu pusaran angin yang kuat, berbahaya dan berpotensi merusak.

Namun istilah tornado biasa wilayah Amerika gunakan karena intensitasnya meningkat lebih dahsyat dengan kecepatan angin hingga ratusan km/jam.

Dimensinya pun sangat besar hingga puluhan kilometer maka dapat menimbulkan kerusakan yang luar biasa.

Sementara itu di Indonesia fenomena yang mirip tersebut memakai istilah puting beliung dengan karakteristik kecepatan angin dan dampak yang relatif tidak sekuat tornado.

"Sehingga kami mengimbau bagi siapapun yang berkepentingan, untuk tidak menggunakan istilah yang dapat menimbulkan kehebohan di masyarakat. Cukuplah dengan menggunakan istilah yang sudah familiar di masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat dapat memahaminya dengan lebih mudah," paparnya.

Sejumlah bangunan rusak dampak puting beliung. Foto: Antara

Kerap Terjadi di Bandung

Berdasarkan catatan BMKG, fenomena puting beliung telah terjadi beberapa kali di wilayah Bandung. Seperti pada 5 Juni 2023 terjadi di Desa Bojongmalaka, Desa Rancamanyar, dan Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah-Bandung.

Fenomena tersebut menimbulkan kerusakan pada bangunan rumah warga. Sebanyak 110 rumah rusak di Bojongmalaka, 20 rumah rusak di Kelurahan Andir, dan 11 rumah rusak di Rancamayar.

Lalu di tahun 2023 juga terjadi kejadian puting beliung di wilayah Bandung pada Oktober di Banjaran. Kemudian pada Desember di Ciparay. Menimbulkan beberapa kerusakan seperti bangunan rusak dan pohon tumbang.

Bahkan di tahun 2024 tepatnya tepatnya 18 Februari 2024, puting beliung terjadi juga di Parongpong Bandung Barat.

Peringatan Dini Cuaca

Dalam beberapa hari terakhir BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem untuk wilayah Jawa Barat.

Potensi cuaca ekstrem termasuk hujan intensitas lebat berpotensi terjadi di wilayah Sumedang dan Bandung. Informasi tersebut diperkuat juga dengan berita peringatan dini cuaca ekstrem untuk periode 1-6 jaman pada tanggal 21 Februari 2024 mulai pukul 11.30 WIB hingga pukul 16.40 WIB.

Peringatan dini ini sebanyak 4 kali pada hari terjadinya fenomena cuaca ekstrem puting beliung di Jatinangor dan Rancaekek.

Informasi peringatan dini cuaca ekstrem tersebut didiseminasikan secara masif dalam platform aplikasi infoBMKG.

Tag BMKG Bandung Cuaca Ekstrem Puting Beliung rancaekek

Terkini