NTB Ciptakan Prototipe Kendaraan Listrik Bakso Bike dan Starling Bike

11 Desember, 2024 | 14:17:00

(ikm.kemenperin.go.id)

Kementerian Perindustrian melakukan pendampingan terhadap industry kecil dan menengah yang memproduksi kendaraan listrik untuk keperluan niaga atau berjualan.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita mengatakan, saat ini penggunaan kendaraan listrik, seperti motor listrik sudah banyak dimanfaatkan para pebisnis untuk berjualan kopi keliling, kurir paket hingga ojek online.

“Banyak implementasinya pada sektor niaga, mulai dari sebagai kendaraan kurir pengiriman, berjualan kopi keliling hingga sebagai moda transportasi berjualan aneka jajanan makanan dan minuman sehingga kendaraan listrik dapat menjadi salah satu pendorong tumbuhnya berbagai sektor bisnis terkait,” tutur Reni Yanita dalam sebuah pernyataan.

Unit protipe yang dibuat oleh IKM, yang didiampingi Kemenperin, kendaraan listrik niaga bernama Bakso Bike dengna harga jual sekitar Rp 20 – 25 juta.

Pedagang kopi keliling pakai sepeda listrik roda tiga (Instagram)

Kemudian, prototipe Starling Bike yang dijual sekitar Rp 10 – 15 juta.

Pelaku diharapkan IKM bisa menjadikan prototipe itu sebagai acuan saat berinovasi selama pengembangan produk kendaraan listrik berikutnya.

Reni Yanita mengatakan, kegiatan pendampingan telah berlangsung selama tiga bulan, yakni Agustus - November 2024 dan merupakan lanjutan dari pendampingan pengembangan sepeda listrik yang digelar tahun 2022.

Saat itu melibatkan IKM alat angkut binaan yang sama, yaitu R-One Rev dan Le-Bui dari Mataram, Mori Taho Bike dari Dompu, Fi-Bike dari Bima, dan NgebUTS dari Sumbawa.

Prototipe kendaraan listrik multiguna ini dirancang dengan memaksimalkan aspek fungsionalitas kemudian pakai sistem pemasangan semi-portable, yang tentunya harus didukung teknologi terkini.

Untuk pengembangannya sediri melalui beberapa tahapan, mulai dari pengadaan sparepart hingga finishing yang melibatkan Tenaga Ahli dan IKM alat angkut di BRIDA.

PT. Eran Teknikatama pada pengembangan prototipe kendaraan listrik multiguna di NTB, meliputi pengadaan komponen seperti motor listrik, baterai, dan rangka kendaraan.

“Dengan kolaborasi ini, Bakso Bike dan Starling Bike berhasil mencapai spesifikasi unggulan, seperti kecepatan rata-rata 40 km/jam dan daya tahan baterai yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan pasar,” tuturnya.

Diharapkan produk pengembangan itu bisa diproduksi secara komersial oleh IKM alat angkut dan dilengkapi dengan sertifikat TKDN sehingga bisa masuk e-katalog. 

Topik Terkait: