Operasional PT Freeport Dihentikan Sementara, Buntut 7 Pekerja Tambang Terjebak Longsor
Metropolitan

Operasional PT Freeport Indonesia di Papua Tengah dihentikan sementara, buntut 7 pekerja tambang terjebak longsor.
Diketahui, pada Senin malam, 8 September 2025, terjadi longsor lumpur basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), Tembagapura, Papua Tengah, yang menyebabkan tujuh pekerja PT Freeport Indonesia terjebak di dalamnya.
Longsor ini terjadi sekitar pukul 22.00 WIT dan mengakibatkan operasional tambang dihentikan sementara.
Baca Juga: Kasus Kebocoran Data Korupsi Kementerian ESDM, Ketua KPK Bakal Diperiksa?
Titik awal longsor berasal dari area runtuhan bijih (Draw Point) 20-West dengan lumpur meluncur sekitar 400 meter ke beberapa panel di tambang, mengganggu berbagai fasilitas penting termasuk jalur pengangkutan bijih dan terowongan tempat bijih dikumpulkan.
Tujuh pekerja yang terjebak terdiri dari lima warga Indonesia, satu warga Chili, dan satu warga Afrika Selatan.
Tim penyelamat dan pemerintah, termasuk Kementerian ESDM, tengah berupaya keras melakukan pencarian dan evakuasi meski lokasi sulit dijangkau dan komunikasi dengan pekerja yang terjebak sangat terbatas setelah alat komunikasi mereka habis baterai.
Baca Juga: Bantuan Rice Cooker Disebut Bukti Komitmen Pemerintah Kurangi Emisi Karbon
Bahlil: Operasional PT Freeport Dihentikan
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait langkanya BBM swasta. (instagram bahlil)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan kalau operasional PT Freeport Indonesia dihentikan sementara waktu.
"Sekarang berhenti sementara," ujarnya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu 17 September 2025.
Ia mengatakan semua personel dibantu dengan pihak terkait tengah fokus melakukan evakuasi terhadap korban.
"Semua fasilitas, personel semua lagi fokus untuk bagaimana menangani bencana yang ada di sana," ujar Bahlil.
Tim Penyelamat Masih Terus Berupaya
Ilustrasi pekerja Freeport. [Istimewa]
Hingga kini, tim penyelamat masih berupaya keras membuka akses ke lokasi para pekerja menggunakan alat berat, bor, dan drone meskipun dihadapkan pada tantangan besar berupa volume material lumpur basah yang sangat besar dan aktif, sehingga proses penyelamatan menjadi sangat kompleks dan berisiko tinggi.
Komunikasi dengan para pekerja yang terjebak sudah terputus selama dua hari terakhir karena baterai alat komunikasi mereka habis.
Freeport terus menginjeksi oksigen ke rongga-rongga di reruntuhan sebagai upaya menjaga kelangsungan hidup pekerja.
Meski belum ada titik terang dan kejelasan pasti lokasi para pekerja, upaya pencarian dan evakuasi tetap menjadi prioritas utama dengan kesiapan fasilitas medis dan logistik di lokasi.