OPM Tuntut Negosiasi Dengan Indonesia Melalui PBB

FTNews – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) menuntut negosiasi pembebasan Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mehrtens, melalui fasilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Juru Bicara OPM, Sebby Sambom mengatakan bahwa mereka akan melepas tawanan tersebut. Tetapi mereka meminta PBB dapat menfasilitasinya.

“Kami akan melepaskan pilot melalui negosiasi yang difasilitasi oleh pihak ketiga yaitu PBB,” ujarnya dalam keterangan resmi.

OPM juga meminta pemerintah Indonesia menghentikan penyerangan menggunakan drone dan bom. Bagi mereka itu tidak seimbang dengan kekuatan yang TNI/Polri miliki dengannya.

Di sisi lain, dalam sebuah unggahan video memperlihatkan Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mehrtens yang berdurasi kurang dari 1 menit itu, Mark mengatakan bahwa TNI melakukan pengeboman sekitar tempat penyanderaan.

Sehingga Mark meminta pihak TNI/Polri tidak melakukan hal tersebut. Dalam video itu sang Pilot menggunakan pakaian kaus coklat dengan gambar burung cenderawasih dan sebuah bintang kejora.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM). (Foto: Tangkapan layar/X)

“Di daerah sini, TNI, Tentara Negara Indonesia pakai pesawat pemburu dan melepas bom besar,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pihak TNI/Polri menggunakan drone dan bom yang membuat mereka takut pada daerah tersebut. Dalam video tersebut ia meminta untuk menghentikan aksinya itu.

“Orang-orang di sini minta tolong jangan pakai pesawat pemburu, jangan pakai bom, pakai senjata saja, tidak pakai pesawat tidak pakai bom besar, jangan begitu. Tolong berhenti,” terangnya.

Konflik antara OPM dengan TNI/Polri yang terjadi di Papua hingga terus memanas. Banyak aparat TNI/Polri yang menjadi korban jiwa dalam hal tersebut.

Belakangan ini juga baru terjadi penembakan yang menewaskan Danramil 1703 – 04 Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey. Dalam hal ini dugaan utama pelaku penembakan tersebut merupakan OPM kelompok Panai.

BACA JUGA:   Arteria Dahlan Minta Danpuspom TNI Usut Anak Jenderal Bintang Tiga yang Maki Ibunya

Aradide tewas usai mendapatkan tembakan secara beruntun kearahnya saat mengendarai sepeda motor di daerah Pasir Putih, Distrik Aradide, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Kamis pagi (11/4).

Saat ini juga TNI sudah resmi mengganti nama Operasi Papua Merdeka (OPM) yang berawal dari kelompok separatis teroris (KST).

Dalam hal ini Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, akan bersikap tegas terhadap aksi keji dan kekerasan yang menganggu kedamaian di Papua.

OPM sudah melakukan berbagai tindak kriminal mulai dari, pembunuhan kepada masyarakat bahkan pemerkosaan kepada guru dan nakes.

Sehingga pihak Tentara Nasional Indonesia tidak akan tinggal diam melihat aksi yang sudah melanggar undang-undang dan ketenteraman Papua.

Artikel Terkait