Orang Tua Wajib Tahu, Panduan Aman Dukung Anak Jadi Kreator Konten
 3 071020258.jpg)
Semakin banyak anak zaman sekarang yang bercita-cita jadi YouTuber, TikToker, atau kreator konten. Menurut data, lebih dari 30% anak Gen Alpha ingin bekerja sebagai influencer.
Sebagai orang tua, wajar jika khawatir. Tapi daripada langsung melarang, para ahli keamanan siber dari Kaspersky menyarankan agar orang tua ikut terlibat dan mendampingi mereka secara digital.
Baca Juga: Facebook Buka Fitur Monetisasi Massal, Ini Jenis Konten yang Dicari
Berikut tips sederhana untuk mendukung impian anak, tapi tetap aman di dunia online, seperti dilansir dari Kaspersky:
Ilustrasi anak jadi konten kreator (Meta AI)
1. Jangan langsung melarang, tapi ajak ngobrol
Baca Juga: 30 Jawaban Oktober O-nya Apa? Jadi Ide Konten TikTok dan Instagram
Kalau anak bilang ingin jadi YouTuber, tanya dulu:
“Mau bikin konten apa?”
“Siapa influencer yang kamu suka?”
Dari sini, orang tua bisa mulai membahas soal batasan konten dan keamanan online tanpa membuat anak merasa dihakimi.
Ilustrasi anak jadi konten kreator (Meta AI)
2. Buat akun media sosialnya bersama
Jangan biarkan anak membuat akun sendiri. Sebaiknya orang tua ikut duduk mendampingi:
- Atur privasi (siapa yang bisa lihat, komentar, atau kirim pesan)
- Matikan lokasi otomatis
- Pakai password kuat + aktifkan Two Factor Authentication
Ini sekaligus jadi momen mengajarkan kebersihan digital sejak dini.
3. Ajari apa yang tidak boleh dibagikan
Ingatkan anak untuk tidak pernah membagikan:
- Alamat rumah atau nama sekolah
- Jadwal harian atau lokasi saat ini
- Foto yang menunjukkan seragam atau lingkungan rumah
Karena data seperti ini bisa dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab.
4. Rajin cek nama alias mereka di Google
Kalau anak sudah mulai aktif posting, coba sesekali Google nama akunnya. Cek apakah ada:
- Foto pribadi tersebar tanpa sengaja
- Komentar yang berbahaya
- Orang yang meniru akunnya
Ini membantu menjaga jejak digital anak tetap bersih.
5. Waspadai penipuan berkedok “kerja sama brand”
Anak yang mulai dikenal sering dapat DM seperti:
“Kami mau kasih produk gratis! Kirim data diri ya!”
Ingatkan anak kalau banyak penipuan berkedok sponsorship, terutama yang minta:
- Klik link aneh
- Kirim alamat rumah
- Bayar ongkir duluan
Untuk anak kecil, semua urusan kerja sama harus lewat orang tua.
6. Bahas soal “orang asing online”
Tidak semua penggemar itu baik. Ada juga yang modus “berteman”, lalu pelan-pelan minta hal pribadi.
Tanda yang perlu diwaspadai:
- Ada orang asing yang sering chat terlalu pribadi
- Melarang cerita ke orang tua
- Memaksa minta foto / rahasia
Pastikan anak tahu mereka boleh lapor ke orang tua tanpa takut dimarahi.
Pengawasan Orang Tua
Menjadi kreator digital bukan hal buruk, asal ada pendampingan dan pengawasan wajar dari orang tua.
Seperti kata pakar privasi Kaspersky, Anna Larkina:
“Tugas kita bukan melarang impian mereka, tapi menjaga agar mereka tetap aman saat mengejarnya.”