Viral! Surat dan Uang Rp2.000 dari Siswi SD untuk Petugas Makan Bergizi Gratis

Di tengah rutinitas harian yang padat, sebuah peristiwa sederhana berhasil menyentuh hati banyak orang. Dari balik wadah makan siang bekas milik peserta Program Makan Bergizi Gratis (MBG), muncul kisah kecil yang sarat makna tentang ketulusan, rasa terima kasih, dan kemanusiaan yang tulus tanpa pamrih.

Kejutan Manis di Dalam Ompreng Kosong

Sppg mendapatkan tips dari pelajar (threads.com/@bahanngobrol.id)

Kisah ini bermula ketika seorang petugas dari Satuan Pelayan Pemenuhan Gizi (SPPG) tengah membersihkan wadah makan siang para siswa di salah satu sekolah dasar.

Baca Juga: Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Wapres Ajak Relawan Kawal Program MBG hingga Sekolah Rakyat

Saat membuka sebuah ompreng, ia menemukan sesuatu yang tidak biasa selembar uang Rp2.000 terlipat rapi, disertai secarik kertas dengan tulisan tangan anak kecil.

Pesan itu berbunyi singkat namun sangat menyentuh:

“Sedikit rezeki buat kalian ya, dari Sri Anjani, SDN Cicanir 1.”

Baca Juga: Nana Mirdad Kritik Kepala BGN Soal Kasus Keracunan Makanan yang Disebut Masih Wajar

Uang yang mungkin tampak sepele itu seketika menjadi simbol keikhlasan dan rasa syukur dari seorang anak sekolah dasar yang ingin membalas kebaikan.

Video momen penemuan tersebut kemudian diunggah oleh akun Threads @bahanngobrol.id pada 27 Oktober 2025, dan langsung menyebar luas, memantik rasa haru warganet.

Tentang Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Para Pahlawan Sunyi di Baliknya

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah upaya pemerintah untuk memastikan setiap siswa sekolah dasar mendapatkan asupan gizi yang cukup setiap harinya. Melalui program ini, ribuan anak di berbagai daerah menerima jatah makan siang bergizi secara rutin.

Di balik keberhasilan program tersebut, terdapat sosok-sosok tanpa sorotan: para petugas SPPG yang setiap hari menyiapkan, mengemas, dan membagikan makanan untuk anak-anak sekolah. Mereka bekerja di balik layar dengan dedikasi tinggi memastikan tak satu pun siswa belajar dalam keadaan lapar.

Kisah Sri Anjani menjadi bentuk penghargaan tulus kepada para petugas ini. Sebuah ucapan terima kasih sederhana yang lahir dari hati polos seorang anak, namun mampu menggetarkan banyak jiwa.

Reaksi Warganet: Haru, Bangga, dan Sindiran Halus untuk Para Koruptor

Jadwal MBG

Tak butuh waktu lama bagi kisah ini untuk viral. Kolom komentar unggahan tersebut dipenuhi ucapan haru dan pujian.

“Anak sekecil itu sudah tahu cara berterima kasih. Salut buat orang tuanya!” tulis pengguna Threads @sepsetia321.

Namun di balik haru, ada pula sindiran tajam dari warganet lain. “Koruptor gak bakal bisa kayak gini, malah ngambil yang bukan haknya,” komentar akun @banyoe_es, menyoroti kontras antara keikhlasan anak kecil dan perilaku orang dewasa yang tamak.

Kisah sederhana ini akhirnya menjadi cermin bagi banyak orang bahwa kebaikan tidak diukur dari besar kecilnya pemberian, tetapi dari niat tulus di baliknya.

Dari tangan mungil seorang siswa SD, kita diingatkan kembali bahwa nilai moral, empati, dan rasa syukur masih tumbuh subur di tengah masyarakat.