Pandji Pragiwaksono Minta Maaf ke Masyarakat Toraja, Siap Jalani Proses Hukum
Pandji juga menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran berharga baginya untuk lebih peka dan cermat dalam berkarya. Ia berkomitmen untuk menjadi pelawak yang lebih peduli terhadap keberagaman budaya Indonesia.
“Saya akan belajar dari kejadian ini, dan menjadikan momen untuk menjadi pelaku yang lebih baik, lebih peka, lebih cermat, dan lebih peduli,” ujarnya.
Meski begitu, Pandji berharap kejadian ini tidak membuat para komika takut membahas isu-isu terkait suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana membicarakan keberagaman tersebut dengan cara yang menghormati dan tidak memberi batasan pada pihak lain.
“Indonesia adalah negara dengan kemiskinan yang luar biasa. Yang penting bukan berhenti membicarakan SARA, tapi bagaimana kemiskinan tanpa kompromi atau menjelek-jelekkan,” tutur Pandji.
Ia pun mengajak para pelawak di Indonesia untuk terus mengangkat nilai-nilai adat dan tradisi bangsa dengan cara yang lebih bijak dan menghormati keberagaman.
Potongan video berdurasi sekitar satu menit empat puluh detik yang menampilkan komika nasional Pandji Pragiwaksono tengah menjadi sorotan publik, khususnya di kalangan masyarakat Toraja.
Dalam video itu, Pandji diduga menyinggung adat dan budaya Toraja secara tidak tepat hingga menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak.
Dalam potongan video yang tersebar luas di media sosial dan forum komunitas Toraja, Pandji menyebut banyak masyarakat Toraja jatuh miskin karena adat.
Ia juga menyinggung soal tradisi pemakaman dengan mengatakan bahwa jenazah anggota keluarga yang belum dimakamkan bisa dibiarkan di ruang tamu atau ruang televisi karena belum memiliki biaya.