Nasional

Para Siswa Siap-siap, Coding dan Kecerdasan Buatan akan Jadi Materi Pelajaran Wajib

18 Oktober 2025 | 20:50 WIB
Para Siswa Siap-siap, Coding dan Kecerdasan Buatan akan Jadi Materi Pelajaran Wajib
Ilustrasi/Foto: mediacenter.riau

Coding dan kecerdasan buatan (AI) yang saat ini masih bersifat pilihan, akan diarahkan menjadi mata pelajaran wajib. Dengan adanya kebijakan tersebut, ke depannya kebutuhan guru coding dan AI akan meningkat tajam sehingga peran perguruan tinggi sebagai mitra Pendidikan akan sangat dibutuhkan.

rb-1

Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) di kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Jawa Timur, Jumat (17/10) malam.

Dilansir Antara, Abdul Mu'ti membuka peluang bagi PTMA untuk berpartisipasi dalam penelitian kebijakan (policy research) terkait berbagai program pendidikan dasar dan menengah, termasuk pendidikan karakter dan kebiasaan belajar siswa.

Baca Juga: Disdik Riau Minta Sekolah Berikan Ijazah Siswa yang Lulus Meski Memiliki Tunggakan Pembayaran

rb-3

Kemendikdasmen bersifat terbuka. Apapun yang dibutuhkan perguruan tinggi, selama relevan dengan arah pembangunan pendidikan nasional, Kemdikdasmen siap bermitra. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi keagamaan, khususnya kampus Muhammadiyah-Aisyiyah dalam mengawal reformasi pendidikan nasional.

Program Prioritas Kemendikdasmen

Kemendikdasmen, lanjutnya, memiliki lima hingga enam program prioritas yang dapat dijalankan secara kolaboratif bersama PTMA.

Baca Juga: Polisi: Kemungkinan Hak Ahli Waris Korban Lion Air JT 610 Dimakan ACT

Pertama, revitalisasi satuan pendidikan, yang tidak hanya berfokus pada perbaikan fisik dan sarana prasarana sekolah, tetapi juga mencakup pembenahan sistem manajemen, tata kelola, serta peningkatan kapasitas kepala sekolah dan tenaga pendidik.

Program ini diarahkan agar sekolah-sekolah di berbagai daerah mampu mengelola pembelajaran secara mandiri dan efisien dengan dukungan konsultan serta fasilitator profesional.

Revitalisasi tersebut juga meliputi penyusunan kurikulum yang adaptif terhadap kebutuhan zaman, penguatan karakter siswa, serta peningkatan kualitas layanan pendidikan agar selaras dengan standar nasional dan internasional.

“Tahun ini ada lebih dari 16.100 sekolah yang direvitalisasi dengan anggaran mencapai Rp16,9 triliun. Tahun depan kami berupaya agar capaian itu tetap terjaga meski anggaran sedikit berkurang,” ujarnya, dilansir Antara.

Program kedua berkaitan dengan peningkatan kualitas guru melalui berbagai skema pelatihan dan pendidikan profesi.

808 Ribu Kuota PPG

Pemerintah menyiapkan 808 ribu kuota Pendidikan Profesi Guru (PPG) serta memperluas program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi guru yang belum menyelesaikan studi sarjananya.

“Kami ingin memastikan tidak ada guru yang terhenti karirnya hanya karena belum memenuhi syarat akademik. Bahkan, pengalaman mengajar kini diakui hingga 70 persen dalam skema RPL,” ujarnya.

Kemendikdasmen juga mendorong program pembelajaran mendalam (deep learning) untuk memperkuat kapasitas pedagogik dan karakter siswa. Program ini, dapat melibatkan PTMA sebagai penyelenggara pelatihan guru dan pengembang modul.

Tag Pendidikan Abdul Mu'ti Kemendikdasmen PelajaranCoding ArtificialIntelligence PelajaranAI

Terkait

Terkini