Pasca Tragedi Longsor, Lokasi Tambang Gunung Kuda Cirebon Resmi Ditutup Total

Kawasan tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, resmi ditutup total. Penutupan pasca tragedi longsor yang menewaskan 21 orang.

Sebanyak empat korban tersisa jasadnya juga belum ditemukan.

Penutupan lokasi tambang Gunung Kuda Cirebon berdasarkan hasil kesepakatan bersama.

Baca Juga: Usut Pembunuhan Vina di Cirebon, Polisi Dalami Hubungan Linda

Yakni antara Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cirebon dan Pemkab Cirebon.

Hal ini juga sebagai tindak lanjut dari pencabutan status tanggap darurat sejak Kamis (6/6/2025).

"Setelah pencarian korban dihentikan, area tersebut ditutup. Tidak boleh ada aktivitas maupun warga yang memasuki area tersebut," kata Bupati Cirebon Imron, Sabtu (7/6).

Baca Juga: Gerebek Markas Ormas, Polresta Cirebon Amankan 26 Orang

Keputusan penutupan lokasi tambang Gunung Kuda Cirebon juga sudah ditindaklanjuti oleh unsur TNI dan Polri.

Guna mencegah aktivitas warga di lokasi yang kini berstatus rawan, serta masih dalam proses penyelidikan hukum.

Imron mengimbau warga tidak melakukan pencarian empat korban yang masih tertimbun material longsor.

Karena hal tersebut sangat berbahaya dan bisa menambah jumlah korban.

"Demi keselamatan bersama, jangan ada aktivitas di area tersebut," imbaunya.

Dipasangi Portal

Petugas evakuasi jenazah korban tragedi longsor Gunung Kuda Cirebon. [Instagram]Akses menuju lokasi tambang itu, nantinya dipasangi portal dan dijaga aparat. Sehingga warga tidak boleh lagi masuk ke kawasan itu.

Selain terkait keselamatan, penutupan dilakukan karena sejumlah perlengkapan dan kendaraan yang berada di lokasi masih menjadi bagian dari proses penyelidikan oleh aparat penegak hukum.

"Kami akan koordinasi dengan pihak kepolisian. Karena masih ada barang bukti di sana, maka pengamanan lokasi sangat penting," ujar Danrem 063/SGJ Kolonel Inf Hista Soleh Harahap.

TNI Siap Bantu Jaga

Hista menambahkan, TNI siap membantu proses penjagaan lokasi tambang apabila diperlukan.

Meski pengawasan utama akan dilakukan oleh pihak kepolisian.

"Kalau memang dibutuhkan penjagaan bersama, kami siap bantu. Akan tetapi untuk pengamanan sepenuhnya nanti akan dikoordinasikan dengan kepolisian," tuturnya.