Pekan Depan, Pemerintah Gelar Akad Massal 25 Ribu Rumah Subsidi: Cek Lokasinya!
Metropolitan

Pemerintah akan menggelar penyerahan unit atau akad rumah subsidi secara massal.
Penyerahan rumah subsidi itu akan dilaksanakan pada Senin (29/9/2025) dengan melibatkan 25 ribu debitur.
"Kami akan melaksanakan untuk pertama kali akad minimal 25 ribu rumah subsidi pada Senin, tanggal 29 September 2025,” ujar Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara di Kantor Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Jakarta, Rabu (34/9/2025) malam.
Baca Juga: Harga Tiket Taman Nasional Gunung Halimun Salak Makin Mahal, Wisatawan Ini Ngaku Kapok
Untuk lokasi seremoni akad massal rencananya akan dilakukan di Bogor, Jawa Barat.
Menurut Ara, alasan pemilihan Bogor karena kota tersebut dalam proses pengembangan dan kualitas rumah subsidi di kawasan ini sudah bagus dan memadai.
Baca Juga: Tiket Masuk Taman Nasional Gunung Halimun Salak Makin Mahal, Ternyata Ini Sebabnya
Pertimbangan ini juga didukung oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut tingkat kemiskinan ekstrem terbanyak salah satunya terjadi di Kabupaten Bogor.
Terbesar Sepanjang Sejarah
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho. [Int]
Dalam kesempatan yang sama, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengungkapkan agenda akad massal kredit pemilikan rumah (KPR) fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) itu bakal menjadi yang terbesar sepanjang sejarah.
Meski kegiatan seremoni terpusat di Bogor, namun akad massal bakal digelar serentak di 90 titik di 30 provinsi Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri seremoni akad massal rumah subsidi nanti.
"Ini mudah-mudahan bisa berjalan lancar, dan kami akan mengundang Bapak Presiden untuk bisa hadir pada kegiatan akad massal KPR FLPP terbesar sepanjang sejarah," tutur Heru.
Siapkan Skema Rumah Subsidi di Kota Besar
Ilustrasi Rumah Subsidi. [Int]
Untuk rencana ke depan, pemerintah juga tengah menyiapkan skema rumah subsidi di kota-kota besar di Indonesia, termasuk di Jakarta.
Koordinasi itu melibatkan Kementerian PKP, BP Tapera, Kementerian Keuangan, dan pemerintah daerah.
Rumah subsidi di area perkotaan nantinya akan berupa rumah susun (rusun), bukan rumah tapak, mengingat ketersediaan lahan yang lebih terbatas.
Dengan strategi itu, diharapkan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) juga bisa tersedia di area perkotaan.
Adapun realisasi KPR rumah subsidi sejak 1 Januari 2025 hingga 15 September 2025 sebanyak 221.047 unit.
Jumlah KPR rumah subsidi dari yang masih proses pembangunan, ready stock (sudah dibangun tapi belum akad kredit), hingga akad kredit tapi dana pinjaman KPR-nya belum cair sebanyak 45.385 unit rumah.
Sedangkan, untuk yang sudah realisasi penyaluran KPR FLPP mulai dari yang sudah akad kredit dan dana pinjaman KPR-nya telah cair sampai akad Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera khusus PNS, terbangun dan akad kredit sebanyak 175.662 unit rumah.