Pemahaman Lengkap tentang Anemia Penyebab, Jenis, Gejala, dan Tips Pencegahannya

Kesehatan

Minggu, 19 Januari 2025 | 15:46 WIB
Pemahaman Lengkap tentang Anemia Penyebab, Jenis, Gejala, dan Tips Pencegahannya
Anemia

Anemia merupakan kondisi medis yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari jumlah normal.

rb-1

Sel darah merah adalah sel darah yang bertanggung jawab untuk mengirimkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Amnesia

Ketika sel darah merah dalam tubuh sedikit dan mengalami gangguan, maka tubuh tidak dapat menerima oksigen dengan cukup.

Baca Juga: Pola Tidur Berantakan Menyebabkan Sakit Kepala! Ini Penjelasan dr.Tirta

rb-3

Jenis Anemia

Penentuan jenis anemia digolongkan berdasarkan jenis penyebabnya diantaranya:

Berdasarkan permasalahan asupan nutrisi

Baca Juga: Jangan Berolahraga saat Kurang Tidur!

Anemia pernisiosa: Salah satu penyebabnya karena kekurangan vitamin B12. Terjadi karena kondisi autoimun yang mencegah tubuh menyerap vitamin B12.

Anemia defisiensi besi: Terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk membuat hemoglobin.

Hemoglobin adalah zat dalam sel darah merah yang memungkinkan membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Anemia megaloblastik: Terjadi karena defisiensi vitamin yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup vitamin B12 dan/atau vitamin B9 (folat).

Berdasarkan adanya kerusakan genetik

Anemia sel sabit: Bentuk sel darah merah seperti sel sabit yang kaku dan lengket sehingga dapat menghalangi aliran darah.

Amnesia

Anemia Fanconi: Adanya kelainan darah yang langka.

Anemia Diamond-Blackfan: Kelainan bawaan ini membuat sumsum tulang tidak memproduksi sel darah merah dengan baik.

Berdasarkan adanya kelainan sel darah merah

Anemia hemolitik: Keadaan sel darah merah rusak atau mati lebih cepat dari biasanya.

Anemia aplastik: Terjadi ketika sel induk di sumsum tulang tidak menghasilkan sel darah merah dengan cukup.

Anemia hemolitik autoimun: Kondisi ketika sistem kekebalan menyerang sel darah merah.

Anemia sideroblastik: Terjadi karena tidak memiliki sel darah merah yang cukup dan terlalu banyak zat besi dalam tubuh.

Anemia makrositik: Sumsum tulang membuat sel darah merah yang besar.

Anemia mikrositik: Terjadi ketika sel darah merah tidak memiliki hemoglobin yang cukup sehingga ukuran sel darah merah lebih kecil dari biasanya.

Anemia normositik: Sel darah merah lebih sedikit dari biasanya dan tidak memiliki jumlah hemoglobin yang normal.

Penyebab Anemia

Adapun kemungkinan penyebab anemia meliputi:

Konsumsi obat-obatan tertentu.

Adanya eliminasi yang terjadi lebih awal dari biasanya pada sel darah merah akibat masalah kekebalan tubuh.

Memiliki riwayat penyakit kronis, seperti kanker, ginjal, rheumatoid arthritis, atau kolitis ulserativa.

Terjadi bentuk abnormal sel darah merah, seperti thalasemia atau bentuk sel sabit yang bersifat turunan.

Sedang hamil.

Memiliki masalah kesehatan dengan sumsum tulang, seperti limfoma, leukemia, myelodysplasia, dan multiple myeloma.

Studi Mengenai Anemia

Sebuah studi berjudul Overview of Anemia: Risk Factors and Solution Offering (2021) memaparkan bahwa wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita anemia, terutama pada wanita usia muda.

Hal ini disebabkan oleh kebiasaan diet ketat yang mengakibatkan malnutrisi karena asupan nutrisi penting untuk tubuh yang tidak terpenuhi.

Hal ini menjadi masalah yang serius karena usia remaja dan muda adalah usia di mana tubuh membutuhkan zat besi yang penting dalam pertumbuhan dan menstruasi.

Oleh karena itu, peneliti menyarankan untuk melakukan deteksi dini agar pencegahan terhadap anemia dapat dilakukan.

Tak hanya itu, edukasi juga penting diberikan kepada masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan nutrisi yang baik untuk produksi sel darah merah,

Konsumsi makanan sehat ini yang baik untuk darah didapatkan dari makanan dengan kandungan zat besi yang melimpah seperti daging merah, sayuran hijau seperti bayam dan kale, hingga kacang-kacangan.

Gejala Anemia

Gejala yang paling umum adalah tubuh cepat merasa lelah dan terlihat pucat serta sering mengeluh kedinginan. Beberapa gejala lainnya yang mungkin terjadi, antara lain:

Selalu merasa mudah marah.

Sakit kepala.

Mengalami masalah sulit berkonsentrasi atau berpikir.

Sembelit.

Jika terjadi dengan tingkat parah, maka akan muncul kondisi seperti berikut ini apabila penyakit berkembang semakin parah:

Warna biru hingga putih pada mata.

Kuku menjadi rapuh.

Muncul keinginan untuk makan es batu, tanah, atau hal-hal lain yang bukan makanan (kondisi ini terkenal dengan istilah “pica”).

Pusing ketika berdiri.

Warna kulit pucat.

Sesak napas.

Lidah terasa sakit.

Tips Mengonsumsi Makanan Pencegah Anemia

1. Gabungkan makanan yang kaya zat besi dengan sumber vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi.

2. Pilih makanan yang kaya gizi secara keseluruhan untuk memastikan kebutuhan gizi yang lengkap dan seimbang.

3. Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mengetahui kebutuhan gizi yang kamu butuhkan.

Tag Kurang Tidur Amenesia Pencegahan Amnesia

Terkini