Pembangunan Huntara Korban Erupsi Lewotobi Dikebut, Target Selesai sebelum Nataru 2024/2025

Daerah

Senin, 25 November 2024 | 07:30 WIB
Pembangunan Huntara Korban Erupsi Lewotobi Dikebut, Target Selesai sebelum Nataru 2024/2025
Salah satu pos pengungsian korban erupsi Lewotobi Laki Laki/Foto: BNPB

Pembangunan rumah hunian sementara (huntara) untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki segera dimulai. Proyek itu ditargetkan sudah bisa dihuni oleh para penyintas sebelum perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

rb-1

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno saat meninjau lokasi pembangunan huntara di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (24/11/2024), dikutip dari InfoPublik

Dalam kunjungan tersebut, Menko PMK didampingi oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjend TNI Suharyanto, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, serta Kepala Basarnas Marsdya TNI Kusworo.

Baca Juga: Status Gunung Lewotobi Laki-laki Turun ke Level Siaga

rb-3

Menko PMK Pratikno didampingi Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto, Wamendagri Bima Arya, serta Kepala Basarnas Marsdya TNI Kusworo berdialog dengan korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, di Pos Lapangan (Poslap) Pengungsian Kongan, Flores Timur, Minggu (24/11/2024)/Foto: Agus Siswanto InfoPublik

Menko PMK Pratikno menjelaskan, huntara akan dibangun di lahan seluas 11 hektare yang akan menampung sekitar 2.209 jiwa penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang berada di Kabupaten Flores Timur.

"Pembangunan huntara ini sangat penting karena kita sudah memasuki musim penghujan. Dengan target sebelum Natal dan Tahun Baru, kami berharap tenaga kerja yang dibantu oleh TNI dapat bekerja cepat," ungkap Pratikno.

Selain pembangunan huntara, pemerintah juga secara paralel melakukan proses pendataan untuk relokasi penyintas ke hunian tetap (huntap). Lokasi sementara untuk pembangunan huntap direncanakan berada di Botongkarang/Noboleto, Wukoh Lewoloroh di perbatasan Flores Timur-Sikka, serta Kojarobat di Desa Hewa, Flores Timur.

Baca Juga: Pangdam Zamroni Cek Penanganan Dampak Erupsi Lewotobi dan Kesiapan Pam VVIP Kunker Wapres RI ke Flotim

Huntara dan Hutap Dibangun Bersamaan

Menko PMK menambahkan, pembangunan huntara dan huntap akan dilakukan secara bersamaan untuk mempercepat proses pemulihan bagi para penyintas. "Semua proses ini berjalan secara paralel, baik untuk huntara maupun huntap. Kami berharap semua bisa berjalan sesuai rencana," katanya.

Rapat koordinasi penanganan pengungsi terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki/Foto: Puspen Kemendagri

Kepala BNPB, Mayjend TNI Suharyanto, menambahkan bahwa 11 ha lahan huntara itu terbagi atas 9 ha ada di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Konga di bagian timur, dan 2 ha lainnya berada di barat Konga.

Menurut Kolonel Inf Hery Setiono, Tenaga Ahli BNPB/Danpospenas Bencana Gempa Bumi, setiap rumah huntara akan dihuni oleh lima kepala keluarga (KK). Setiap unit huntara memiliki ukuran panjang enam meter dan lebar 18 meter, dengan satu kamar khusus untuk setiap keluarga, lantai yang dicor semen, serta konstruksi baja ringan dan atap seng.

Hingga 23 November 2024 pukul 20:00 WITA, tercatat total 13.240 jiwa terdampak akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Dari jumlah tersebut, 5.607 jiwa mengungsi di pos lapangan yang tersebar di enam lokasi, sementara 7.363 jiwa lainnya mengungsi secara mandiri di rumah keluarga atau kerabat.***

Tag Nusa Tenggara Timur Flores Timur Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Terkini