Pemkot Surakarta Akui Belum Bisa Tuntaskan Pembuangan Limbah ke Bengawan Solo

Pencemaran yang terjadi di Sungai Bengawan Solo terus diupayakan untuk diantisipasi Pemerintah Kota Surakarta. Meski begitu, Pemkot Surakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengakui persoalan pembuangan limbah ke anak sungai terpanjang di Pulau Jawa belum tuntas.

"Kami sudah sampaikan, tiga bulan sekali ada pertemuan. Koordinasi selama ini sifatnya melakukan pendekatan. Memang selama ini berkaitan dengan pembuangan limbah ke anak sungai Bengawan Solo belum tuntas 100 persen," kata Kepala Bidang Penataan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta Budiyono kepada wartawan, Rabu (27/12).

Diakuinya, pencemaran yang terjadi di Bengawan Solo memang diduga berasal dari industri alkohol yang ada di Kabupaten Sukoharjo.

Baca Juga: Polda Jateng: 256 Penjudi Ditangkap Selama Agustus 2022

Lantaran itu, ia mengemukakan bahwa pihaknya selalu berusaha melakukan koordinasi lintas daerah, di wilayah Solo Raya.

"Kami dengan teman-teman LH (Dinas Lingkungan Hidup) saling menyampaikan informasi," katanya.

Terkait mengatasi pencemaran di Bengawan Solo, ia mengemukakan, tidak mudah menyediakan instalasi pengolahan limbah bagi industri.

Baca Juga: Gas Nyembur Usai Warga Bogor Gali Sumur hingga 130 Meter

Apalagi persoalan tersebut diperparah saat kemarau tiba yang membuat tingkat pencemaran makin tinggi karena volume air sungai Bengawan Solo yang turun drastis.

Ke depan, ia beraharap Sungai Bengawan Solo bisa terbebas dari pencemaran, lantaran selama ini sungai itu menjadi sumber air bersih terutama di wilayah Kota Surakarta.

Tak hanya itu, ia berharap Peraturan Presiden (Perpres) untuk penanganan daerah aliran Sungai Bengawan Solo bisa segera terbit.

"Di samping menunggu Perpres, upaya secara rutin kami lakukan, namun tidak semudah yang kita bayangkan. Edukasi ke industri kecil tidak mudah dilakukan," katanya.