Pendiri Majelis Taklim Nurul Musthofa, Habib Hasan Meninggal Dunia

FTNews - Berita duka datang menghampiri para pemeluk agama Islam. Habib Hasan bin Ja’far Assegaf, pendiri Majelis Taklim Nurul Musthofa, meninggal dunia pada hari Rabu (13/3).

Akun resmi Rabithah Alawiyah, juga telah mengonfirmasi berita ini melalui sebuah unggahan dalam X.

[embed]https://twitter.com/dpprabithah/status/1767758284533199117[/embed]

Baca Juga: Sekali Hajar, Liverpool Bikin Dua Manchester Terkapar

“Segenap Keluarga Besar Rabithah Alawiyah turut berduka cita atas wafatnya Habib Hasan bin Ja’far bin Umar Assegaf (Pimpinan Majelis Nurul Musthofa) pada hari Rabu, 13 Maret 2024,” tulis mereka.

Kabarnya, Habib Hasan menghembuskan nafas terakhirnya setelah melaksanakan salat Dhuha pada pukul 09.01 WIB. Ia harus meninggalkan kita di umurnya yang terbilang cukup muda, yaitu 47 tahun.

Profil Habib Hasan

Baca Juga: Menag Pastikan Jemaah Umroh Berangkat Desember 2021

Habib Hasan bin Ja’far Assegaf, pendiri Majelis Taklim Nurul Musthofa. Foto: Wikipedia

Habib Hasan bin Ja’far Assegaf adalah seorang pria kelahiran Kramat Empang, Bogor, Jawa Barat pada 26 Februari 1977. Pada masa kecilnya, ia pindah ke Malang untuk menempuh SD, SMP, SMA, dan melanjutkan sekolahnya di IAIN Sunan Ampel Malang.

Saat dewasa, ia bersama kakeknya, Al Habib Husein bin Abdulloh bin Mukhsin Al Attas, sering menerima tamu-tamu mulia. Seperti Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf, Al Habib Muhammad bin Alwi Al Maliki, dan masih banyak lainnya.

Lalu, ia melanjutkan perjalanannya dengan kembali menempuh pendidikan di Darul Hadist Al Faqihiyah, Malang. Setelah usai, Habib Hasan memilih untuk belajar bersama ulama, kyai-kyai, dan para habaib di Jakarta.

Pada tahun 1998, ia membangun sebuah Majelis Taklim Al-Irfan yang sekaligus ia pimpin. Awalnya, pengajiannya diselenggarakan di kediamannya, di Kramat Empang, Bogor.

Lalu, ia mengganti nama Majelis Taklim Al-Irfan menjadi Majelis Taklim Nurul Musthofa yang memiliki arti “Cahaya Manusia Pilihan” pada tahun 2000. Ia pun dapat mengumpulkan sekitar 2.000 jamaah pada tahun 2002. Semenjak itu, majelis taklim ini terus berkembang.

Pada tahun 2012, Habib Hasan sempat tersandung kasus dugaan tindakan pencabulan. Sebanyak 11 pemuda melaporkan dirinya ke Polda Metro Jaya pada 16 Desember 2011. Mereka mengatakan bahwa Habib Hasan melakukan tindak pencabulan saat melakukan pengobatan alternatif.

Namun, kasus ini menjadi rampung karena penyidik kesulitan untuk mengumpulkan bukti. Pasalnya, kejadian sudah terjadi selama bertahun-tahun lalu, dan tidak adanya saksi mata dalam kasus tersebut.