Peralihan Musim, Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Sosial Budaya

FTNews - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sepekan ke depan masih ada potensi cuaca ekstrem saat peralihan musim.
Wilayah yang perlu mewaspadai potensi itu yakni sebagian besar Sumatera, Jawa bagian barat dan tengah, sebagian Kalimantan dan Sulawesi, Maluku dan Sebagian besar Papua.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, berdasarkan informasi perkembangan musim, 63 % wilayah zona musim diprediksi memasuki musim kemarau pada Mei hingga Agustus 2024.
Baca Juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Siagakan Ratusan Pompa Mobile
“Namun di periode pertengahan April beberapa wilayah masih cukup basah dan terjadi hujan,†katanya di Jakarta, Sabtu (27/4).
Bahkan selain potensi hujan lanjutnya, awal pekan ini terpantau gelombang panas (heat wave) melanda berbagai negara Asia dan Asia Tenggara. Seperti Thailand yang berada dekat dengan Indonesia dengan suhu maksimum mencapai 52°C.
Di Indonesia sendiri suhu udara maksimum diatas 36.5°C tercatat di beberapa wilayah. Tepat 21 April di Medan, Sumatera Utara mencapai suhu maksimum 37.0°C. Lalu di Saumlaki, Maluku mencapai suhu maksimum sebesar 37.8°C serta pada 23 April di Palu, Sulawesi Tenggah mencapai 36.8°C.
Baca Juga: Gempa M5,7 Guncang Mentawai, Tidak Berpotensi Tsunami
Guswanto menjelaskan terkait dengan fenomena suhu panas di Indonesia, bahwa hal tersebut terjadi karena posisi semu matahari pada bulan April. Berada dekat sekitar khatulistiwa dan menyebabkan suhu udara di sebagian wilayah Indonesia menjadi relatif cukup terik saat siang hari.
Fenomena suhu panas di Indonesia bukan merupakan heat wave (gelombang panas), karena memiliki karakteristik fenomena yang berbeda. Di mana pemicunya hanya oleh faktor pemanasan permukaan sebagai dampak dari siklus gerak semu matahari sehingga dapat terjadi berulang dalam setiap tahun.
Waspadai cuaca ekstrem karena kemunculan bibit siklon tropis. Foto: BNPB Kab. Bogor
Tanda Peralihan Musim
Sementara itu, BMKG juga mengingatkan sejumlah hal yang perlu masyarakat kenali saat peralihan musim.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan, cuaca ekstrem biasanya ditandai hujan lebat dengan durasi singkat.
“Ada kilat/petir dan angin kencang. Angin puting beliung dan fenomena hujan es,†imbuhnya.
Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari. Awalnya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari.
Hal ini terjadi karena radiasi matahari yang diterima pada pagi hingga siang hari cukup besar. Memicu proses konveksi (pengangkatan massa udara) dari permukaan bumi ke atmosfer sehingga memicu terbentuknya awan.
BMKG meminta masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.