FTNews – Polisi mengungkap peran dua pelaku penganiayaan seorang pria bernama Rino (32) akibat buang air kecil. Peristiwa ini terjadi di Jalan KH Wahid Hasyim, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan terdapat dua pelaku yang telah diamankan dalam peristiwa ini yakni MI (29) dan D (45). Keduanya memiliki peran yang berbeda saat melancarkan aksinya.
“Pelaku yang baju merah dalam video CCTV adalah D yang memukul korban. Hal ini akibat pekarangan rumahnya dikencingi oleh korban,†kata Bambang, kepada wartawan, pada Kamis (20/6).
Sementara itu pelaku lainnya berinisial MI merupakan orang yang pertama kali memukul korban. Akibatnya pelaku lain ikut menganiaya korban.
“Pelaku D dan MI saling kenal dan mereka tidak mengenal pelaku yang lainnya. Kami sudah kantongi identitas pelaku lainnya. Imbauan agar segera menyerahkan diri atau kami akan tangkap kemanapun mereka pergi,†jelasnya.
Akibat perbuatannya kedua pelaku dikenakan Pasal 170 KUHP yakni barang siapa dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan.
Untuk diketahui, Seorang pria bernama Rino (32) menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok orang akibat buang air kecil sembarangan. Rino mengungkapkan kejadian ini bermula saat dirinya tengah berkumpul dengan teman-temannya dan memutuskan untuk buang air kecil di dekat tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian pelaku mendatangi korban dan berucap kata-kata kasar akibat buang air kecil di tempat pelaku berkumpul.
“Jadi posisinya jauh dari rumah, karena dia engga terima, dia maki-maki saya. Saya sudah berusaha minta maaf, tapi dia engga respon minta maaf saya,†ujar Rino, kepada wartawan, pada Kamis (20/6).
Selanjutnya teman pelaku datang dan menghajar korban hingga babak belur. Kemudian pelaku yang lain menyerang korban menggunakan gelas hingga korban mengalami luka-luka. Kemudian korban langsung dibawa ke rumah sakit dan membuat laporan ke Polsek Pondok Aren.
“Awalnya 4 orang, tapi lama-lama banyak engga tau berapa. ada yang lemparin gelas ke muka. ini lukannya di pipinya. Terus ngoroyok sampai tangan juga harus dijait 8 jaitan. Kalau pipi 5 jaitan,†jelas Rino.
