Perang 12 Hari dengan Iran, Israel Tanggung Kerugian Fantastis Rp192 Triliun
Lifestyle
.jpg)
Konflik bersenjata antara Israel dan Iran selama 12 hari meninggalkan kerugian besar bagi Negeri Zionis.
Menurut laporan dari sejumlah media ekonomi dan pemerintah Israel, total kerugian langsung yang ditanggung Israel mencapai sekitar Rp192 triliun (setara dengan USD 12 miliar), mencakup belanja militer, kerusakan infrastruktur akibat serangan rudal, kompensasi warga sipil, hingga biaya rekonstruksi.
Para analis memperkirakan, jika kerugian tidak langsung dan kompensasi sipil dihitung secara menyeluruh, total beban ekonomi akibat perang ini bisa membengkak hingga Rp320 triliun (USD 20 miliar).
Baca Juga: Iran Acak-acak Israel: Rekrut Warga Zionis, Bajak Dokumen Rahasia
Situs berita Ibrani Yedioth Ahronoth mengungkapkan bahwa Kementerian Keuangan Israel telah menanggung kerugian hingga 22 miliar shekel atau sekitar Rp103 triliun (USD 6,46 miliar).
Minta Tambahan Anggaran
Baca Juga: Susul Prancis dan Inggris, Portugal Akan Akui Palestina sebagai Negara
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, saat bertemu dengan pasukan militer Israel. (Instagram @b.netanyahu)
Sementara itu, militer Israel telah mengajukan tambahan anggaran 40 miliar shekel (sekitar Rp187 triliun / USD 11,7 miliar) untuk menggantikan persenjataan, membeli rudal pencegat, amunisi ofensif, dan menopang biaya pasukan cadangan.
Sebelumnya, militer sempat mengajukan dana sebesar 10 dan kemudian 30 miliar shekel sebelum perang pecah.
Biaya ini belum termasuk pengeluaran berkelanjutan seperti penginapan sementara bagi warga yang dievakuasi serta perbaikan pada sepertiga properti yang terdampak rudal.
Proses rehabilitasi tersebut diprediksi menambah beban sekitar 1–1,5 miliar shekel atau Rp4,7–7 triliun (USD 294–440 juta).
Untuk menutup defisit, Israel diperkirakan akan menaikkan rasio defisit anggaran nasional hingga 6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)—angka yang jauh lebih tinggi dibanding batas sebelumnya 4,9 persen.
Situasi ini juga memperparah proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi hingga 0,2 persen, yang otomatis berdampak pada penerimaan pajak.
Rincian Kerugian
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu. (Instagram @b.netanyahu)
Kerugian ini tersebar dalam berbagai sektor, antara lain:
Rp46,4 triliun (USD 2,9 miliar) untuk belanja militer (amunisi, operasi udara, logistik pasukan cadangan)
Rp24 triliun (USD 1,5 miliar) untuk kompensasi bisnis, pekerja, dan sekitar 15.000 warga yang mengungsi
Rp24 triliun (USD 1,5 miliar) untuk kerusakan bangunan dan infrastruktur akibat rudal Iran
Israel Cari Dukungan AS
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, saat bertemu dengan Presiden AS Donald Trump. (Instagram @b.netanyahu)
Kementerian Keuangan Israel menyatakan bahwa mereka mungkin akan mengajukan permintaan bantuan finansial tambahan kepada Amerika Serikat. Bantuan ini bisa berbentuk bantuan langsung maupun jaminan pinjaman guna menutupi kekurangan anggaran pertahanan.
Wakil Direktur Ekonomi Federasi Buruh Israel Histadrut, Adam Bloomberg, mengatakan kepada media Maariv bahwa kerugian ekonomi harian selama konflik diperkirakan mencapai Rp4,7 triliun (USD 294 juta), dengan total kerugian bisnis mencapai lebih dari Rp56 triliun (USD 3,5 miliar) selama 12 hari konflik.
Ekonom Yehuda Sharoni menyebutkan bahwa jika perang berlangsung selama sebulan penuh, kerugiannya bisa menembus Rp188 triliun (USD 11,76 miliar). Kerusakan properti pribadi seperti rumah, kendaraan, dan barang pribadi kini ditaksir mencapai Rp13 triliun (3 miliar shekel / USD 810 juta), belum termasuk dampak ekonomi makro lainnya.
Biaya Militer yang Membengkak
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, saat bertemu dengan pasukan militer Israel. (Instagram @b.netanyahu)
Media bisnis Calcalist melaporkan bahwa dalam seminggu pertama serangan terhadap Iran, Israel telah menghabiskan sekitar Rp80 triliun (USD 5 miliar)—rata-rata Rp11,6 triliun per hari (USD 725 juta) untuk operasi ofensif dan sistem pertahanan.
Hanya untuk kompensasi warga sipil, anggarannya mencapai Rp24 triliun (USD 1,5 miliar). Sistem pertahanan rudal Israel sendiri menghabiskan biaya operasional antara Rp160 miliar hingga Rp3,2 triliun per hari (USD 10–200 juta), menurut laporan Wall Street Journal.
Kerusakan terhadap infrastruktur seperti pasokan energi dan gedung Bursa Efek Tel Aviv juga memberi dampak besar pada pasar modal Israel. Para ekonom pun mewanti-wanti, jika konflik berkepanjangan, Israel bisa menghadapi risiko keruntuhan ekonomi berskala besar.
Dampak ke Produksi Nasional
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, saat berada di tembok ratapan. (Instagram @b.netanyahu)
Nasser Abdel Karim, profesor keuangan di Universitas Amerika di Palestina, mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa perang ini tidak hanya membebani anggaran pertahanan Israel, tetapi juga menggerus kemampuan produksi nasionalnya.
Ia memperkirakan bahwa kerugian total, baik langsung maupun tidak langsung, akan terus meningkat selama konflik berlanjut.