Tragis di Gaza: Influencer Cilik Tewas Dibunuh Israel
Serangan udara Israel di Jalur Gaza kembali menelan korban jiwa dari kalangan anak-anak.
Dalam dua hari terakhir, setidaknya 11 anak Palestina dilaporkan tewas, termasuk seorang influencer cilik yang dikenal aktif di media sosial.
Kondisi ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut, di tengah ancaman kelaparan yang terus meningkat.
Baca Juga: Demi Palestina, Zohran Mamdani Janji Tangkap Netanyahu
Salah satu korban yang menjadi sorotan adalah Yaqeen Hammad, influencer media sosial berusia 11 tahun. Ia tewas dalam serangan udara Israel di kawasan al-Baraka, Deir el-Balah, Gaza utara, pada Jumat (23/5/2025) malam.
Yaqeen dikenal sebagai sosok ceria yang aktif dalam kegiatan sosial, seperti membagikan makanan, pakaian, dan mainan untuk keluarga pengungsi bersama kakaknya, Mohamed Hammad.
Baca Juga: AS Bakal Kirim Ratusan Tentara untuk Pantau Gencatan Senjata Israel dengan Hamas
Ia juga tergabung dalam Ouena Collective, organisasi kemanusiaan berbasis di Gaza.
Berita kematian Yaqeen memicu gelombang duka di media sosial. Banyak aktivis dan jurnalis menyampaikan belasungkawa serta mengenang semangat kemanusiaannya.
“Tubuhnya boleh tiada, tapi semangatnya akan terus menyala,” tulis seorang jurnalis foto, Mahmoud Bassam.
Anak Meninggal karena Kelaparan

Yaqeen Hammad, influencer media sosial berusia 11 tahun tewas dalam serangan udara Israel di Gaza utara, pada Jumat (23/5/2025). (X)
Di tengah blokade total yang telah berlangsung hampir tiga bulan, ribuan anak di Gaza kini menghadapi ancaman kelaparan.
Salah satu korban terbaru adalah Mohammed Yassine, bocah berusia 4 tahun, yang dilaporkan meninggal dunia akibat kekurangan gizi parah.
Dalam video yang beredar, seorang petugas Pertahanan Sipil Gaza menyampaikan bahwa Mohammed adalah korban kelaparan akibat blokade ketat yang menghalangi distribusi makanan dan bantuan medis.
“Mohammed bukan korban pertama, dan kami takut ia bukan yang terakhir,” ujar Mahmoud Basal dari Pertahanan Sipil Gaza.
Kehilangan 9 Anak Sekaligus

Yaqeen Hammad, influencer media sosial berusia 11 tahun tewas dalam serangan udara Israel di Gaza utara, pada Jumat (23/5/2025). (X)
Tragedi lain yang menyayat hati terjadi di kediaman Dr. Alaa Amir al-Najjar, seorang dokter anak di Rumah Sakit Nasser.
Serangan udara Israel pada Jumat menewaskan sembilan anaknya sekaligus, dengan usia mulai dari tujuh bulan hingga 12 tahun. Anak ke-10, Adam, usia 11 tahun, kini dalam kondisi kritis di ruang ICU.
Kepala departemen anak Rumah Sakit Nasser, Ahmad al-Farra, menyebut peristiwa ini sebagai tragedi yang sulit dipercaya. “Sulit membayangkan bagaimana perasaan Dr. Alaa saat mengetahui seluruh anaknya tewas. Kini, ia hanya berharap suami dan anak bungsunya bisa selamat,” ujarnya.
Data dan Peringatan Kemanusiaan

Yaqeen Hammad, influencer media sosial berusia 11 tahun tewas dalam serangan udara Israel di Gaza utara, pada Jumat (23/5/2025). (X)
Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa anak-anak mencakup sekitar 31 persen dari total korban jiwa warga Palestina sepanjang 19 bulan agresi Israel.
Angka ini diperkirakan lebih tinggi karena masih banyak korban yang belum teridentifikasi.
Sementara itu, lembaga bantuan internasional termasuk Program Pangan Dunia (WFP) telah mengingatkan bahwa lebih dari 70.000 anak di Gaza mengalami gizi buruk akut.
PBB juga menyoroti taktik militer Israel yang kerap menyasar kawasan padat penduduk, termasuk serangan berulang ke gedung-gedung hunian, sebagai penyebab utama tingginya korban jiwa dari kalangan anak-anak.
Dalam laporan terakhir Al Jazeera Arabic, sedikitnya 22 warga Palestina tewas akibat serangan terbaru Israel di berbagai wilayah Gaza sejak Minggu pagi.
Sumber: Aljazeera