Internasional

Perang Kamboja–Vietnam: Konflik Berdarah yang Mengubah Asia Tenggara

15 Desember 2025 | 01:13 WIB
Perang Kamboja–Vietnam: Konflik Berdarah yang Mengubah Asia Tenggara
Ilustrasi perang Vietnam-Kamboja. [FTNews]

ASEAN mengecam pendudukan Vietnam dan menuntut penarikan pasukan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa berulang kali mengeluarkan resolusi agar Vietnam meninggalkan Kamboja.

Dampak Kemanusiaan yang Mendalam

Konflik ini meninggalkan luka kemanusiaan besar:

Ratusan ribu warga Kamboja mengungsi ke Thailand

Ranjau darat yang ditanam selama perang masih memakan korban hingga kini

Krisis pangan, kesehatan, dan infrastruktur melanda Kamboja selama bertahun-tahun

Pendudukan Vietnam yang berlangsung hampir satu dekade membuat proses pemulihan Kamboja berjalan sangat lambat.

Akhir Perang dan Jalan Menuju Perdamaian

Vietnam mulai menarik pasukannya pada 1989, dan konflik resmi berakhir melalui Perjanjian Perdamaian Paris 1991. Perjanjian ini membuka jalan bagi misi perdamaian PBB melalui pembentukan UNTAC.

Pada 1993, Kamboja akhirnya menggelar pemilu demokratis pertama setelah puluhan tahun konflik dan kekacauan politik.

Warisan Sejarah Perang Kamboja–Vietnam

Perang ini mengubah peta politik Asia Tenggara secara drastis. Konflik tersebut juga membuka mata dunia terhadap kekejaman Khmer Merah, yang kemudian diadili melalui Pengadilan Kejahatan Khmer Merah (ECCC) sejak 2006.

Selain dampak politik, perang ini juga menghancurkan generasi seniman, intelektual, dan warisan budaya Kamboja. Namun, ketahanan rakyat Kamboja menjadi simbol kebangkitan dari tragedi besar.

Perang yang Tak Terlupakan

Perang Kamboja–Vietnam bukan hanya konflik dua negara, melainkan titik balik sejarah Asia Tenggara. Dari genosida hingga intervensi militer, perang ini meninggalkan pelajaran penting tentang kemanusiaan, geopolitik, dan harga mahal sebuah konflik.

Meski telah berlalu puluhan tahun, dampaknya masih terasa hingga hari ini.

1 2 Tampilkan Semua
Tag vietnam kamboja perang