Perang Saudara Baru? Arab Saudi Bom Sekutu UAE di Yaman
Perebutan Pengaruh di Yaman Selatan
Ketegangan ini sebenarnya sudah lama membara. STC, sekutu utama UAE, baru-baru ini memperluas kekuasaannya di Yaman Selatan, termasuk daerah kaya minyak seperti Hadramout.
Kemajuan ini melemahkan pemerintahan Yaman yang didukung Saudi dan dianggap mengalihkan fokus dari perang melawan Houthi (yang didukung Iran) di utara.
Bagi Saudi, dukungan UEA kepada STC adalah pengkhianatan dalam perang yang sudah berlarut-larut. Bagi UEA, STC adalah sekutu penting untuk mengamankan kepentingan strategisnya di pesisir Yaman.
UAE Tarik Pasukan, AS Turun Tangan
Sebagai balasan atas serangan tersebut, UEA mengumumkan akan menarik sisa pasukannya dari Yaman, langkah yang bisa memperlemah koalisi militer di sana.
Kelompok-kelompok pro-Saudi di Yaman bahkan menuntut pasukan UAE angkat kaki dalam 24 jam.
Melihat dua sekutu utamanya di Teluk hampir bertikai, Amerika Serikat turun tangan. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mendesak pengekangan dan diplomasi untuk meredakan ketegangan.
Masa Depan Suram untuk Perdamaian Yaman
Insiden ini bukan sekadar salah paham. Ini adalah gejala perpecahan serius dalam strategi kedua raksasa Teluk di Yaman.
Retaknya aliansi Saudi-UEA justru dapat memperkuat posisi STC dalam peta politik dan perundingan perdamaian Yaman ke depan, sementara perang terhadap Houthi bisa semakin terabaikan. Perang di Yaman kini memiliki front baru: perang antara sekutu lama.