Perempuan Jadi Benteng Halau Kekerasan dan Intoleransi Sejak Dini

Forumterkininews.id, Jakarta – Pola pendidikan yang diterapkan dalam keluarga menjadi sumber dari segala bentuk tindak kekerasan, baik di sekolah, perkantoran, ataupun di lingkungan tempat tinggal.

Pada tingkatan sosial terkecil yaitu rumah tangga, perempuan memiliki peranan penting dalam menentukan model pengasuhan yang dijalankan bagi anak-anaknya.

Momentum Hari Perempuan Internasional kiranya dapat menjadi pengingat bagi semua tentang pentingnya peranan perempuan dalam lingkup keluarga dan lingkungan.

Perempuan diharapkan dapat menjadi benteng yang kokoh untuk menghalau praktik kekerasan dan intoleransi sedari dini dari rumah tangganya masing-masing.

Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia (GNI) yang juga Aktivis Pemerhati Isu Perempuan dan Anak, Alissa Wahid  mengatakan, tingkat pendidikan seorang perempuan sangat berpengaruh terhadap pola asuh yang diberikan kepada anak-anaknya.

“Praktik kekerasan dalam keluarga yang berulang dan turun temurun banyak disebabkan oleh kurangnya pendidikan yang didapatkan oleh perempuan. Padahal, menggunakan kekerasan dalam mendidik anak adalah cara yang tidak efektif dan hanya menimbulkan trauma berkepanjangan,” kata Alissa dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (8/3).

“Sudah semestinya kita mendorong perempuan supaya berpendidikan lebih tinggi, walaupun nantinya perempuan tersebut memilih untuk jadi ibu rumah tangga. Harus dipahami bahwa pendidikan yang lebih tinggi itu tidak akan terbuang begitu saja,” ujar Alissa.

Ia juga menekankan pentingnya kerjasama antara ayah dan ibu dalam keluarga. Putri pertama dari Presiden ke-4 Republik Indonesia KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini mencontohkan, kerjasama yang baik antara kedua orang tua dengan mencapai kesepakatan dalam pembagian peran.

Ditegaskan Alissa bahwa tanggung jawab untuk menendidik sebetulnya  bukan hanya pada ibu, tapi juga ada pada bapak. Walaupun begitu, ia menyadari pada realitanya di Indonesia, beban pendidikan anak lebih banyak diberikan kepada ibu.

BACA JUGA:   Marsha Timothy dan Vino Tak Masalah dengan Hadirnya Aktor Pendatang Baru 

Alissa juga mengemukakan bahwa pembentukan karakter anak akan sangat dipengaruhi oleh keluarganya di rumah. Ia memberikan gambaran seperti pada kasus pemukulan yang dilakukan oleh anak dari seorang PNS Ditjen Pajak.

Menurutnya, kasus kekerasan yang dilakukan oleh Mario Dandy merupakan salah satu contoh dari relasi kuasa. Ia berharap, praktik relasi kuasa ini tidak dilakukan bahkan pada lingkup keluarga karena akan menimbulkan ketidakharmonisan.

Selanjutnya Alsssa berharap perempuan Indonesia memiliki kemauan untuk terus mengembangkan dirinya. Dengan semakin berkembang dan bertambahnya pendidikan serta wawasan yang didapat, diharapkan kaum perempuan dapat memiliki kontribusi yang lebih baik di lingkup keluarga dan masyarakat.

Artikel Terkait

Rieke Diah Pitaloka ‘Si Oneng’ Jenguk Mat Solar, Begini Kondisinya

Rieke Diah Pitaloka, pemeran Si Oneng dalam sitkom Bajaj...

Pakaian Ayu Ting Ting Dicibir Mau ke Pantai saat Kondangan, Sosok Ini Beri Penjelasan

Ayu Ting Ting lagi-lagi menjadi bahan perbincangan warganet. Bukan...

Rayakan Ultah Azizah Salsha, Pratama Arhan Bagikan Video Mesra

Pratama Arhan memiliki cara romantis merayakan ulang tahun sang...