Perjalanan Spiritual Samanta Elsener, Adik Darius Sinathrya yang Memilih Jadi Mualaf

Nama Samanta Elsener belakangan ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Bukan hanya karena profesinya sebagai psikolog, tetapi karena kisah spiritual dan perjalanan hidupnya yang memutuskan menjadi mualaf.

Mungkin banyak yang baru mengetahui juga bahwa Samanta Elsener merupakan adik kandung dari aktor dan presenter Darius Sinathrya.

Samanta Elsener menceritakan perjalanan spiritualnya di kanal YouTube Ngaji Roso yang tayang pada 3 September 2024. Namun kisahnya itu justru baru viral belakangan ini setelah potongan dari video tersebut diunggah di beberapa akun TikTok.

Baca Juga: Kritik Pedas Darius Sinathrya Soal Rusaknya Alam Raja Ampat Buntut Tambang Nikel

Mulai Tertarik Islam Sejak SMA

Samanta Elsener pun menceritakan bahwa dirinya mulai tertarik dengan agama Islam sejak duduk di bangku SMA.

Baca Juga: Samanta Elsener Putuskan Mualaf, Darius Sinathrya Bicara Hati

"SMA aku tidak di sekolah Katolik lagi, aku di sekolah Negeri. Papaku maunya biar aku belajar kehidupan. Di SMA itu ada masjid gitu, aku suka ikut temanku. Mereka sholat aku tiduran 'Kok masjid selalu adem ya'," kata Samanta Elsener.

"Sampai aku kuliah, aku kos dekat kampus. Saat aku bolak-balik kos ke kampus, aku ngelewatin masjid kecil. Suatu ketika masjid kecil ini memanggil-manggil," lanjutnya.

"Mungkin saat itu aku kangen masa SMA sama teman-teman, mereka sholat, aku nemenin duduk-duduk. Aku jadi kayak penasaran seperti apa sih (agama Islam)," sambungnya lagi.

Belajar Cara Sholat

Samanta Elsener Cerita Perjalanan Spiritualnya (YouTube)

Rasa penasaran Samanta Elsener kepada agama Islam pun semakin kuat. Ia kemudian membeli buku tata cara sholat walaupun tak mengerti bacaannya.

"Sampai akhirnya aku beli buku bacaan tata cara sholat yang buat anak-anak itu, nggak tahu kan doanya bacanya harus gimana, pakai aja gerakannya dulu, pakai bahasa Indonesia. Setelah selesai sholat berdoanya apa, mintanya apa," ungkapnya.

Namun Samanta Elsener mengaku tidak hanya belajar agama Islam saja tapi juga agama yang lain seperti Hindu, Buddha dan Protestan.

"Bagaimana tata cara agamanya seperti, tempat beribadahnya kayak gimana, nyaman atau nggak," kata Samanta Elsener.

Menangis Baca Buku Sejarah Nabi Muhammad

Samanta Elsener Bersama Sang Kakak Darius Sinathrya (instagram/@samanta.elsener)

Hingga akhirnya ia mendapat sebuah buku sejarah Nabi Muhammad dari pacarnya saat itu yang kini sudah menjadi mantan suaminya. Saat membaca buku tersebut dirinya selalu menangis.

"Nah Islam ini adalah (agama yang dipelajari) terakhir. Sampai akhirnya mantan suamiku yang saat itu jadi pacar dan dia tidak mau aku motivasinya pindah agama karena dia ngasih buku membahas sejarah Nabi Muhammad. Aku baca buku itu dan setiap halaman kok nangis," ungkap Samanta Elsener.

"Karena aku merasa kayak relate gitu. Bukan hanya gue tapi perjuangan hidup Nabi juga berat. Di situ ada chapter yang membahas tentang hijrah bagaimana Nabi Muhammad hijrah dari Mekkah ke Madinah. Oh berarti nggak salah ya orang hijrah, berarti boleh dong," lanjutnya.

Putuskan Mualaf Usai Bernazar

Samanta Elsener Putuskan Mualaf Usai Bernazar (instagram/@samanta.elsener)

Sampai ketika, ia mencoba bernazar bukan untuk dirinya tapi untuk orang lain. Tak disangka doanya untuk orang lain ini langsung terkabul. Hingga akhirnya dirinya memutuskan untuk menjadi mualaf.

"Tapi apa yang mendasari bisa dengan teguh dan berani untuk memutuskan, ini bukan pilihan hidup yang salah karena ini pilihan hidup yang akan sangat panjang dan aku nggak mau nanti 10 tahun pindah lagi. Atau ini cuma anak remaja yang lagi labil aja," ujar Samanta Elsener.

"Kayaknya harus coba nih. Kata orang bernazar itu kalau dikabulkan sama Allah harus benar dan aku bernazar bukan untuk diriku, aku mendoakan orang lain. Apa yang dia mau aku doakan dan itu tercapai," sambungnya lagi.

"Berawal dari situ dua kali bernazar terus tercapai oh ternyata seikhlas itu ya jadi manusia dengan mendoakan orang lain bisa baik dampaknya untuk orang lain itu. Ya sudah akhirnya aku memutuskan untuk mualaf," tutupnya.