FTNews – Akhirnya, Partai Gerindra mengungkapkan siapa yang kelak mendampingi komika Marshel Widianto di pemilihan Wali Kota Tangerang Selatan (Walkot Tangsel), yaitu Ahmad Riza Patria (Ariza Patria). “Gerindra akan mengusung pasangan Ariza Patria-Marshel Widianto untuk Tangsel maju,†ujar Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian DPP Gerindra, Sabtu (6/7).
Sebenarnya, sosok Ariza Patria sudah tidaklah asing lagi bagi masyarakat Jakarta. Ia menitikan karier di Jakarta sejak Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2012. Saat itu, ia mendampingi Hendardji Soepandji sebagai calon wakil gubernur.
Namun, ternyata perolehan suara dari kedua orang ini tidaklah seperti yang diharapkan. Hendardji dan Ariza Patria harus bertekuk lutut dengan memperoleh suara terkecil, yaitu 85.990 suara. Di mana, pasangan Joko Widodo-Ahok dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli melanjutkan pertarungan mereka di putaran kedua, yang dimenangi oleh Jokowi-Ahok.
Namun, perjalanannya untuk mengisi jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta tidak berhenti di situ. Pada masa periode 2017-2022, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Sandiaga harus meninggalkan jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta di tahun 2019. Sebabnya, Presiden Jokowi mengangkatnya menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
Adanya kekosongan kursi ini, nama Ariza Patria kembali naik dalam bursa Cawagub DKI Jakarta. Partainya, Gerindra, mengusungnya menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta dan kali ini usahanya sukses. Ia berhasil mengalahkan Nurmansjah Lubis dengan perolehan suara 81 dari 100 anggota DPRD DKI Jakarta. Lalu, ia menemani Anies Baswedan di kursi kepemimpinan selama dua tahun lamanya.
Kiprahnya Saat Menjadi Wagub DKI Jakarta
Anies merasa bersyukur karena Ariza Patria di Jakarta sudah menemaninya dalam separuh akhir di periodenya. “Terasa betul sebagai partnership yang luar biasa,†ungkapnya di Balai Kota Jakarta (7/10/2022).
Ia merasa bahwa tugasnya sangat terbantu dengan kehadiran Ariza Patria. Terutama, setelah satu tahun adanya kekosongan jabatan wakil gubernur setelah Sandiaga Uno meninggalkannya.
Bahkan, ia mengumpamakan bekerja bersama Ariza seperti bermain bulu tangkis. “Karena saya merasakan dengan Pak Ariza, kalau kami kerja bareng itu kayak pemain badminton, menaruh posisi di awal saja kanan kiri. Kalau sudah main, saya ke kanan dia ke kiri. Kalau saya ke belakang dia ke depan, kalau lagi smash enggak ketangkap, dia yang tangkap. Kalau ada kesempatan untuk smash dia yang smash,” ucapnya.
