Adu Argumen soal Kursi di TransJakarta Viral, Ini Penjelasan Operator
Sebuah video yang memperlihatkan ketegangan antarpenumpang di dalam bus TransJakarta viral di media sosial dan menuai beragam reaksi publik.
Insiden tersebut dipicu persoalan tempat duduk yang berujung adu argumen, sehingga mengganggu kenyamanan penumpang lain di dalam armada.
Rekaman yang beredar menunjukkan suasana memanas ketika seorang penumpang perempuan meluapkan emosi karena tidak mendapatkan tempat duduk.
Baca Juga: Chuck Putranto Sebut Sempat Pancing Ferdy Sambo Ceritakan Tewasnya Brigadir J
Peristiwa ini menjadi sorotan publik karena dinilai mencerminkan masih minimnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap etika dalam menggunakan transportasi umum.
Penjelasan TransJakarta soal Kursi Prioritas
Baca Juga: Hari ini Sebagian Wilayah Jakarta Diprediksi Hujan Angin Disertai Petir
Menanggapi viralnya peristiwa tersebut, pihak TransJakarta menegaskan bahwa di dalam bus telah tersedia pembagian tempat duduk yang jelas antara kursi prioritas dan kursi nonprioritas.
Kursi prioritas diperuntukkan bagi kelompok tertentu, seperti lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas, serta penumpang yang membawa anak kecil. Sementara itu, kursi nonprioritas dapat digunakan oleh seluruh penumpang.
Operator mengingatkan bahwa pemanfaatan fasilitas umum harus dilandasi sikap saling menghormati. Setiap penumpang diharapkan mampu menjaga tutur kata dan mengendalikan emosi, terutama ketika kondisi bus sedang padat.
Ketegangan yang tidak perlu dinilai berpotensi menciptakan suasana tidak aman dan mengganggu kenyamanan selama perjalanan.
Keributan Kursi Di Bus Transjakarta Jadi Sorotan
Imbauan Jaga Etika di Transportasi Umum
TransJakarta menyampaikan penyesalan atas ketidaknyamanan yang timbul akibat insiden tersebut. Operator juga mengajak seluruh pengguna layanan menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran bersama.
Edukasi mengenai tata tertib serta etika dalam menggunakan transportasi publik akan terus diperkuat guna mencegah peristiwa serupa terulang.
Selain itu, penumpang yang mengalami kendala atau konflik selama perjalanan diimbau untuk segera melapor kepada petugas di lapangan atau memanfaatkan saluran pengaduan resmi agar dapat ditangani secara cepat dan tepat.
Peristiwa ini kembali menegaskan bahwa selain infrastruktur dan kualitas layanan, kesadaran kolektif para pengguna transportasi umum memegang peranan penting dalam menciptakan perjalanan yang aman, tertib, dan nyaman bagi semua pihak.