Pertama Kalinya di Dunia China Kuliahkan Robot Humanoid, Jurusannya Studi Drama dan Film
Teknologi

Media sosial dihebohkan dengan diterimanya robot humanoid di program PhD drama dan film sebuah universitas ternama di China. Kejadian ini menjadi yang pertama di China.
Robot humanoid itu bernama Xueba 01 yang dikembangkan oleh Universitas Sains dan Teknologi Shanghai bekerja sama dengan DroidUp Robotics.
Humanoid Versi Terbaru
Baca Juga: China Luncurkan Robot Humanoid Dapat Hidup Selama Seminggu dengan Ganti Baterai Sendiri
Robot humanoid Xueba 01. (YouTube SGF base)
Dikutip South China Morning, Xueba adalah istilah slang populer China untuk siswa berprestasi yang dikenal karena nilai tertinggi dan pengetahuannya yang mendalam.
Versi robot sebelumnya memenangkan juara ketiga dalam lomba lari setengah maraton humanoid pertama di dunia.
Menurut media yang berbasis di Shanghai, Shangguan News, Xueba 01 memiliki tinggi 1,75 m, berat sekitar 30 kg, dan dapat berinteraksi secara fisik dengan manusia.
Wajahnya seperti pria dewasa yang tampan, dengan kulit silikon yang memungkinkan ekspresi wajah yang detail.
Mengenakan kacamata, kemeja, dan celana panjang, Xueba 01 berkomunikasi dengan manusia dalam bahasa Mandarin.
Xueba 01 Diterima Kuliah
Robot humanoid Xueba 01. (YouTube SGF base)
Pada 27 Juli, Akademi Teater Shanghai (STA), salah satu sekolah seni terkemuka di Tiongkok, secara resmi menerima Xueba 01 dalam program PhD-nya dalam Konferensi Kecerdasan Buatan Dunia.
Xueba 01 akan menempuh program doktoral selama empat tahun di bidang Drama dan Film, dengan fokus pada opera tradisional Tiongkok, dan diperkirakan akan masuk kampus pada 14 September.
Besarnya biaya kuliah belum diungkapkan. Program PhD robotik ini merupakan bagian dari dorongan riset STA untuk memadukan seni dan teknologi.
Xueba 01 telah mendapatkan kartu identitas mahasiswa virtual, dan mentornya adalah seniman dan profesor ternama Shanghai, Yang Qingqing.
Yang mengatakan bahwa Xueba 01 akan mempelajari mata kuliah artistik seperti pertunjukan panggung, penulisan naskah, dan desain set, serta topik-topik teknis seperti kontrol gerak dan pembangkitan bahasa.
Ia akan menghadiri kelas, berlatih opera bersama mahasiswa PhD lainnya, dan menyelesaikan disertasi akhir.