Pertamina dan ExxonMobil Gandeng KNOC untuk Bangun CCS
Teknologi

FTNews - PT. Pertamina (Persero) dan ExxonMobil resmi bekerja sama dengan BUMN milik Korea Selatan, Korean National Oil Corporation (KNOC). Kerja sama ketiga perusahaan ini untuk menyambangi pengembangan teknologi Carbon Capture, Storage (CCS) atau penyimpanan karbon di Sundra Asri Basin.
Kegiatan ini berlangsung di Indonesia Petroleum Association Conference and Exhibition (IPA Convex) 2024, di Tangerang, Banten, Rabu (15/4). Dalam penandatanganan kerja sama ini, turut hadir Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Director ExxonMobil Cepu Ltd Carole J. Gall, dan Presiden Direktur KNOC Dong Sub Kim. Serta, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Jodi Mahardi.
Dalam keteranganya, kerja sama ini akan melibatkan Framework Agreement atau perjanjian kerangka kerja dalam pengembangan CCS Hub Development. Selain itu, Pertamina dan ExxonMobile, sepakat untuk mengadakan preliminary activities atau kegiatan pendahuluan untuk Heads of Agreement Implementation on CCS HUB Development.
Baca Juga: Dampak AI Generatif pada Lingkungan
Pengembangan Infrastruktur Sunda Asri Basin
Cekungan Sunda Asri. Foto: Ruang Energi
Seusai acara, Jodi Mahardi menjelaskan bahwa kerja sama ini untuk melakukan studi tentang kapasitas penyimpanan karbon di Cekungan Sunda Asri. Juga, untuk merencanakan pengembangan infrastrukturnya.
Baca Juga: Korupsi Pertamax Oplosan, BPKN: Masyarakat Berhak Minta Rugi ke Pertamina
Sebelumnya, PT. Pertamina mendeteksi akan adanya potensi tempat penyimpanan karbon di Cekungan Sunda Asri tersebut. Mereka mengatakan bahwa cekungan ini dapat menyimpan 2 gigaton karbon dioksida. Sehingga, lokasi ini cocok untuk menjadi lokasi penerapan teknologi CCS.
Cekungan ini berlokasikan di bagian barat laut Jawa, timur laut Selat Sunda, dan barat laut cekungan Jawa Barat sebelah Utara. Lokasi ini juga berbatasan dengan cekungan Sumatera Selatan.
Jodi juga mengkonfirmasi bahwa Korea Selatan juga menaruh minat untuk berinvestasi di Sunda Asri. “Iya jelas. Presiden KNOC sendiri yang menandatangani,†ungkapnya kepada wartawan.
Meskipun begitu, beberapa pertanyaan masih belum terjawab oleh sang Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Menkomarves ini. Ia tidak menjawab perihal potensi kapasitas penangkapan karbon dan valuasi dari kerja sama tersebut.