FTNews – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih mendalami penyebab jatuhnya pesawat latih PK-IFP. Peristiwa yang menewaskan tiga orang ini terjadi di Tangerang Selatan, Banten, pada Minggu (19/5).
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono mengatakan bahwa tidak ada black box atau kotak hitam yang terdapat didalam pesawat tersebut.
“Tidak ada kotak hitamnya,†kata Soerjanto, kepada wartawan, pada Senin (20/5).
Lebih lanjut hingga saat ini pihaknya masih mencari tahu penyebab kecelakaan pesawat. Pasalnya KNKT masih terus mengumpulkan data yang diperoleh dari lapangan.
“Jadi tim ini kan sedang ada di kantor, mereka sedang konsolidasi membuat invetigation planning. Jadi investigation planning itu bisa berubah dengan bertambahnya informasi yang kita dapat. Nah nanti kalau sudah ada investigation planningnya, kita tahu kira-kira berapa lama investigasi ini bisa kita selesaikan, sedang mempersiapkan itu,†ucap Soerjanto.
Melansir dari laman resmi Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan, black box adalah alat yang mampu merekam data dan informasi mengenai kondisi pesawat sebelum jatuh. Komponen black box ini bisa tetap utuh meskipun pesawat meledak, jatuh ke hutan, laut, atau area lainnya.
Black box berfungsi seperti hardisk atau hard drive yang mampu menyimpan data percakapan pilot dengan ATC, dan data penerbangan. Ada dua komponen utama dari black box yaitu FDR (Flight Data Recorder) yang berfungsi untuk merekam kecepatan, aliran bahan bakar, percepatan vertikal, hingga ketinggian pesawat. Kemudian CVR (Cockpit Voice Recorder) yang berguna untuk merekam pembicaraan terjadi selama di kokpit sebelum pesawat jatuh (data audio).