Petani Tambak Merugi Ratusan Juta Akibat Pembangunan Rumah Pompa di Surabaya
Daerah

Forumterkininews.id, Surabaya - Petani tambak rugi ratusan juta rupiah saat lahan tambaknya terkena banjir akibat pembangunan rumah pompa di timur bozem Wonorejo, Surabaya, Jawa Timur. Hal ini dikeluhkan petani tambak di Medokan Ayu.
"Banjir kerap terjadi sejak dibangun pompa air di sebelah timur bozem (penampungan air) lahan tambak milik warga Medokan Ayu," ujar Nawawi, Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan (LKMK) Medokan Ayu, dilansir dari Antara, Senin (25/7).
Lebih lanjut ia mengatakan lahan tambak yang berada sisi barat pompa air tidak pernah kebagian air laut, karena air terhalang. "Seharusnya solusi air dari avur Medokan Ayu dan avur Wonorejo dipompa. Kemudian dialirkan ke sungai Jagir. Bukan dengan menutup sungai utama. Semua tambak itu butuh air laut," ujar dia.
Baca Juga: Polda Jatim Tetapkan Ccrazy Rich Surabaya Tersangka Investasi Trading
Kenyataannya adalah sebagian tambak malah kelebihan air dan sebagian lainnya kekurangan air. Setiap tahun lahan pertambakan selalu banjir. Bahkan dalam setahun pertambakan bisa dua kali banjir. Hal ini mengakibatkan kerugian pada petani tambak mencapai ratusan juta rupiah.
Selain itu, menurut Nawawi, solusi lain, di sisi timur pintu air itu harus ada normalisasi saluran air yang selama ini mati.
"Dangkal sempit, jadi perlu dinormalisasikan, sehingga air bisa maksimal rata ke semua pertambakan itu," kata dia.
Baca Juga: Kuburan Almarhum Brigadir J Mulai Digali Petugas, Timsus Polri Terlihat Belum Hadir di Lokasi Pembongkaran
Nawawi mengatakan sebelum pandemi COVID-19, banyak tanggul tambak yang jebol. Pihaknya sudah mengirim surat ke Bu Risma (Wali Kota Surabaya saat itu, Tri Rismaharini) berserta semua foto serta kerugian para petambak. Tetapi belum ada tindakan sama sekali dari pemkot Surabaya.
DPRD Kota Surabaya
Wakil Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Aning Rahmawati sebelumnya mengatakan sudah berpuluh-puluh tahun kawasan Medokan Ayu selalu banjir, baik pada saat rob maupun hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama atau durasi lama dengan intensitas rendah, dan sebaliknya.
"Untuk mengatasi banjir di kawasan Medokan Ayu, tidak cukup hanya dilakukan di hilir avur, melainkan di hulu avur," kata dia.
Aning menjelaskan, anggaran tahun jamak 2022–2023 diperlukan untuk penanganan banjir di tingkat hulu sungai. Dimana berupa pembangunan saluran yang mengarah ke bozem taman jangkar atau tempat penampungan air.
Sedangkan untuk wilayah hilir, lanjut dia, saat ini masih dihitung anggaran saluran gendong yang bisa menuntaskan masalah antara petani tambak dengan Pemkot Surabaya.
Upaya penanganan banjir sudah masuk dalam APBD Surabaya 2022. Yakni untuk Sistem Drainase Jaringan Tersier (SDJT). Dan sistem Drainase Lingkungan Pemukiman (SDLP) di Medokan Ayu.