PM Israel Benjamin Netanyahu Terbang ke AS Bertemu Trump, Ngamuk Banyak Negara Akui Palestina

Nasional

Kamis, 25 September 2025 | 19:01 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu Terbang ke AS Bertemu Trump, Ngamuk Banyak Negara Akui Palestina
PM Israel Benjamin Netanyahu bersama istrinya sebelum terbang ke AS. (instagram)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berangkat bersama istrinya Sara menuju Sidang Umum PBB dan kunjungan kenegaraan ke Washington. Pengumuman itu disampaikannya melalui unggahan video pendek di media sosial resminya.

rb-1

Netanyahu juga menyatakan akan menggunakan kesempatan di sidang PBB untuk menyampaikan “kebenaran kami” sebagai warga dan sebagai prajurit Angkatan Pertahanan Israel (IDF). Hal itu merujuk ketika banyak negara mengakui Palestina sebagai negara, termasuk Inggris, Prancis, dan Portugal.

Kecaman Benjamin Netanyahu

Baca Juga: Bus Diduga Dipakai Jamaah Haji Palestina Ditabrak Kendaraan Militer Israel

rb-3

PM Israel Benjamin Netanyahu bersama istrinya Sara sebelum terbang ke AS. (instagram)PM Israel Benjamin Netanyahu bersama istrinya Sara sebelum terbang ke AS. (instagram)

Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB, Netanyahu mengatakan akan mengutuk para pemimpin yang, menurutnya, bukannya mengutuk para pembunuh malah ingin memberikan mereka negara di tengah Tanah Israel — sesuatu yang tegas dia tolak. Pernyataan itu menegaskan posisi keras pemerintahnya terhadap gagasan berdirinya negara merdeka Palestina di wilayah yang dianggapnya inti sejarah Israel.

"Saya akan mengutuk para pemimpin itu, yang ingin memberi mereka negara di tengah Tanah Israel. Itu tidak akan terjadi," katanya.

Baca Juga: Dibalas Telak, Iran Klaim Tembak Jatuh F-35 Ketiga Israel, Pilotnya Ditawan

Di Washington, Netanyahu dijadwalkan bertemu untuk keempat kalinya dengan Presiden Donald Trump, pertemuan yang menurutnya lebih sering daripada dengan pemimpin lain. Pertemuan itu akan membahas peluang yang, menurut Netanyahu, muncul dari kemenangan-kemenangan Israel serta kebutuhan untuk menyelesaikan tujuan perang.

Netanyahu merinci tujuan yang ingin dicapai: pengembalian seluruh sandera, penghancuran Hamas, dan perluasan “lingkaran perdamaian” yang memberi harapan akan kemenangan bersejarah bagi bangsanya. Ia juga menegaskan bahwa langkah-langkah politik dan keamanan akan dilanjutkan demi memastikan tujuan-tujuan tersebut tercapai.

Di sela kunjungan, Netanyahu menyampaikan ucapan Tahun Baru kepada warga Israel dan seluruh bangsa Yahudi, berharap tahun yang akan datang dipenuhi dengan keamanan, kemakmuran, dan damai. Pernyataan resminya menutup kunjungan ini sebagai perpaduan diplomasi internasional dan pesan domestik yang kuat.

Reaksi Netanyahu atas Pengakuan Palestina

Benjamin Netanyahu. (Instagram @b.netanyahu)Benjamin Netanyahu. (Instagram @b.netanyahu)

Beberapa hari lalu Benjamin Netanyahu langsung bereaksi ketika banyak negara di Sidang Umum PBB mengakui negara Palestina. Ia menyatakan bahwa pengakuan semacam itu merupakan hadiah bagi teror dan bertentangan dengan kepentingan negaranya.

"Kalian memberikan hadiah besar kepada teror. Itu tidak akan terjadi — tidak akan berdiri negara Palestina di sebelah barat Sungai Yordan," katanya lewat sebuah video.

Menurutnya, selama bertahun-tahun ia mencegah berdirinya apa yang disebutnya "negara teror" meskipun menghadapi tekanan besar, baik dari dalam maupun luar negeri. Pemerintah Israel, kata dia, bertindak dengan ketegasan dan kebijaksanaan kenegaraan untuk melindungi keamanan nasional.

"Lebih dari itu: kami menggandakan pemukiman Yahudi di Yudea dan Samaria, dan akan melanjutkan kebijakan ini. Respons terhadap upaya terakhir untuk memaksakan sebuah negara teror di tengah tanah air kami akan diberikan setelah kembalinya saya dari Amerika Serikat," katanya.

Pernyataan itu menggarisbawahi kombinasi antara tekanan diplomatik dan langkah-langkah kebijakan dalam negeri yang akan terus dijalankan oleh pemerintah. Pesan resmi ini juga memperlihatkan bahwa kunjungan luar negeri PM dimaksudkan untuk mengkonsolidasikan dukungan sebelum tindakan lebih lanjut diambil.

Tag pm israel israel palestina benjamin netanyahu negara palestina

Terkini