Daerah

Polemik Dugaan Bayi Tertukar di RSIJ Cempaka Putih: Bongkar Makam hingga Tes DNA

13 Desember 2024 | 17:56 WIB
Polemik Dugaan Bayi Tertukar di RSIJ Cempaka Putih: Bongkar Makam hingga Tes DNA
Ilustrasi jasad bayi.

MR (27), warga Cilincing, Jakarta Utara, menduga bayinya tertukar di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kecurigaan bermula saat makam bayi dibongkar.

rb-1

Awalnya, istri MR yang hamil tua mengalami kontraksi pada 15 September 2024. Kemudian dibawa ke sebuah klinik di Kawasan Cilincing, lalu dirujuk ke RSIJ.

Istri MR dirujuk ke rumah sakit karena air ketubannya kering. Sehingga perlu penanganan medis lebih lanjut. Istri MR lalu menjalani operasi caesar pada Senin (16/9/2024).

Baca Juga: Penjaga Rumah Mewah Tewas Mengenaskan di Kolam Ikan

rb-3

"Dirujuk dari klinik ke rumah sakit Cempaka Putih oleh dokter. Dapat rujukan tanggal 15 September 2024, hari Minggu," kata MR.

Karena alasan masih dalam perawatan medis, MR dilarang melihat bayi berjenis kelamin perempuan yang baru saja dilahirkan sang istri. Ia hanya dipanggil untuk mengazankan bayi tersebut.

"Itu bayi tidak diperlihatkan ke ibunya. Jenis kelaminnya pun, seluruh anggota tubuhnya tidak diperlihatkan ke saya, ke istri saya," ungkap MR.

Baca Juga: Fenomena Gua Safawardi Sempat Viral Disebut Tembus ke Mekah, Simak Penjelasan Arkeolog

Pihak rumah sakit kemudian mengabari MR pada sore harinya jika bayinya dalam kondisi kritis. Ia diminta menandatangani dokumen untuk memasang oksigen tambahan dan tidak sempat baca keseluruhan isi dokumen tersebut.

"Katanya 'pak tanda tangan dulu aja'. Katanya ini surat izin untuk memasang oksigen tambahan," kata MR menirukan ucapan petugas medis setempat.

Keesokan harinya, MR mendapat kabr dari pihak RS bahwa bayinya sudah meninggal. Ia bahkan tak sempat melihat kondisi tubuh bayinya karena saat diserahkan sudah dalam kondisi terbungkus kain.

Pihak RS, lanjut MR, memintanya untuk secepatnya memakamkan jasad bayi tersebut. MR lantas memakamkan jasad anaknya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kawasan Cilincing.

Ilustrasi bayi.

Makam Dibongkar

Selang sehari kemudian, sang istri meminta kepada MR agar membongkar makam bayi tersebut. Karena ingin melihat jasad anaknya. MR lalu minta izin kepada pihak TPU untuk membongkar makam itu.

Setelah mendapat izin pihak TPU dan makam dibongkar, MR dan keluarganya kaget melihat kondisi jasad bayi itu. Sebab berdasar yang tercatat di rekam medis rumah sakit, bayi tersebut tingginya hanya 47 cm.

Sedangkan bayi yang MR kuburkan tingginya sekitar 60-80 cm. MR dan keluarga sontak menduga kalau bayi yang dikuburkan tersebut bukan berumur satu hari, melainkan sudah berbulan-bulan dilahirkan.

"Bayi saya itu panjangnya lebih dari 47 cm. Jadi itu (jasad bayi yang dikuburkan) bisa sampai 60-80 cm. Itu bukan bayi satu hari," ujar MR.

Mediasi dan Viral

Guna meminta penjelasan, MR kemudian mendatangi RSIJ Cempaka Putih. Namun pihak RS disebutnya menyangkal jika bayi tersebut tertukar.

Mediasi sempat dilakukan sebanyak dua kali. Namun lantaran tak kunjung ada kesepakatan, MR akhirnya memviralkan dugaan kasus bayi tertukar itu setelah tiga bulan kemudian.

Usai kasus tersebut viral, pihak RS mendatangi MR di tempat kerjanya. Mereka berjanji akan memfasilitasi tes DNA.

"Kemarin pihak RS sudah datang ke tempat kerja saya. Direktur utamanya sudah mau memfasilitasi biaya tes DNA," tutur MR.

Tes DNA Dibiayai RS

Melalui pernyataan resminya, Direktur RSIJ Cempaka Putih dr Jack Pradono Handojo menyatakan, telah bertemu pihak keluarga MR. Pihak RS menyampaikan rasa simpati dan pihak orang tua bayi telah menyampaikan permohonan maaf.

"Kami telah bertemu dengan orang tua bayi dan telah menyampaikan rasa simpati kami dan menawarkan dukungan agar keluhan yang disampaikan bisa diselesaikan dengan baik," kata Jack dalam keterangan resmi di akun Instagram RSIJ, seperti dilihat FTNews.co.id, Jumat (13/12).

"Orang tua bayi juga telah menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," sambungnya.

Dalam pertemuan itu, pihak RS dan keluarga MR sepakat akan melakukan tes DNA dan dibiayai oleh pihak RS. Pihak RS menjamin memberikan layanan Kesehatan yang baik kepada pasiennya.

"Kami dan orang tua bayi telah bersepakat untuk melakukan tes DNA atas biaya dara Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih di laboratorium yang dipilih oleh orang tua bayi," tutur Jack.

"Rencana tes DNA akan segera dilakukan dalam minggu ini. Kami mengajak semua pihak untuk bersabar dan menghindari polemik hingga hasil tes DNA ini keluar untuk menjaga privasi keluarga," sambungnya.

Polisi Turun Tangan

Sementara itu, Polres Metro Jakarta Pusat akan turun tangan mengusut kasus dugaan bayi tertukar di RSIJ Cempaka Putih.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya saat ini menunggu hasil tes DNA keluar.

"Sejak awal kejadian, kami sudah melakukan penyelidikan," katanya.

Tag Viral Cempaka Putih Rumah Sakit tes dna Bayi Tertukar Bayi Diduga Tertukar