Prabowo Butuh Investasi Rp13.528 Triliun untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Ekonomi Bisnis

Selasa, 24 Desember 2024 | 08:30 WIB
Prabowo Butuh Investasi Rp13.528 Triliun untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Ekonom Handi Risza Idris mengatakan diperlukan investasi yang cukup besar. (Foto: Ist)

Indonesia dipastikan memerlukan peningkatan signifikan dalam investasi jika ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam lima tahun mendatang.

rb-1

Dalam diskusi Catatan Akhir Tahun bersama Universitas Paramadina secara Virtual, Senin (23/12), Ekonom Handi Risza Idris mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp13.528 triliun dalam lima tahun ke depan dengan 30 persen di antaranya berasal dari investasi langsung.

“Jika ingin tumbuh 8 persen, maka ICOR (Incremental Capital Output Ratio) harus dalam angka 3 sampai 4, Indonesia butuh investasi Rp13.528 triliun dalam 5 tahun ke depan,” ucap Handi Risza.

Baca Juga: Jokowi: Investasi di IKN Sama Dengan Membeli Masa Depan

rb-3

Handi Risza menjelaskan bahwa investasi menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi jangka panjang, karena mendorong kapasitas produksi.

Diskusi Catatan Akhir Tahun bersama Universitas Paramadina yang dilakukan secara virtual. (Foto: Ist)

Oleh karena itu, pemerintahan Prabowo Subianto perlu melakukan perbaikan iklim investasi dan kontribusi sektor manufaktur terhadap perekonomian nasional.

“Peningkatan investasi akan meningkatkan permintaan agregat dan pendapatan nasional. Sementara pengeluaran barang modal, sebagai akibat investasi, akan menambah kapasitas produksi dengan penambahan mesin baru, perluasan pabrik dan lainnya. Itu meningkatkan produksi nasional dan kesempatan kerja,” jelas Handi Risza.

Baca Juga: Menko Airlangga: RI Kembali Masuk Negara Pendapatan Menengah Atas

Handi juga menuturkan kalau kontribusi investasi terhadap Gross Domestic Product (GDP) atau produk domestik bruto menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun. Namun, pada 2023 angka tersebut menyusut menjadi hanya 29,33 persen.

Kondisi itu sejalan dengan penyusutan kontribusi sektor manufaktur terhadap pertumbuhan ekonomi, yang saat ini hanya berada pada kisaran 18 sampai 19 persen.

“Itu artinya, pertumbuhan investasi terus mengalami penurunan, bahkan di bawah pertumbuhan GDP itu sendiri. Hal itulah yang harus disikapi dengan baik, apalagi jika berencana ingin mencapai pertumbuhan 8 persen,” tuturnya.

Handi Risza menuturkan bahwa investasi menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi jangka panjang bagi suatu negara.

Diperlukan investasi yang cukup besar untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun ke depan. (Foto: Ist)

Sedangkan untuk mendapatkan 30 persen investasi langsung, pemerintahan Prabowo Subianto perlu melakukan berbagai hal, salah satunya memperbaiki sistem birokrasi.

“Perbaikan iklim investasi, peningkatan kualitas SDM, ramah investasi, transparansi serta birokrasi bersih dan melayani merupakan upaya menurunkan angka ICOR dan menarik investasi,” tandasnya.

Tag Handi Risza Pertumbuhan Ekonomi Investasi

Terkini