Prabowo Kucurkan Rp 100 Miliar Buat Operasional 1 Sekolah Rakyat, Dimulai Tahun Ini?

Presiden Prabowo Subianto berencana membangun Sekolah Rakyat berbasis asrama dengan anggaran sekitar Rp100 miliar per sekolah.

Program ini menargetkan pembangunan sekitar 50 sekolah yang akan mulai menerima siswa pada tahun ajaran 2025-2026.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan Presiden Prabowo Subianto mengalokasikan Rp100 miliar untuk anggaran satu Sekolah Rakyat.

Baca Juga: Momen Prabowo Menangis Saat Umumkan Kenaikan Gaji Guru: Apa yang Kita Berikan, Belum...

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Abdul Muhaimin Iskandar (ist)

Ia menyatakan bahwa anggaran tersebut akan disesuaikan berdasarkan kebutuhan masing-masing lokasi, dengan rata-rata Rp100 miliar per sekolah.

"Tergantung kebutuhan masing-masing lokasi, rata-rata ya Rp100 miliar. Untuk satu sekolah," kata Cak Imin di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/3).

Sekolah Rakyat ini dirancang untuk menerima siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, dan diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu atau wong cilik.

Baca Juga: Tanggapan Jokowi Soal Peniadaan Gubernur: Itu Perlu Kajian Mendalam

Cak Imin memastikan bahwa program Sekolah Rakyat akan mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2025-2026.

"Ya tahun ini akan dimulai pekerjaan untuk membuat sekolah rakyat. Bahkan tahun ajaran depan ini sudah dimulai. Eh, menerima, siswa mulai SD, SMP, dan SMA ke Sekolah Rakyat," ucap dia.

Sementara untuk rekrutmen siswa Sekolah Rakyat, Cak Imin mengatakan hal itu masih dibahas. Ia menegaskan Sekolah Rakyat diperuntukkan untuk wong cilik.

"Sedang digodok dan dituntaskan Kementerian Dasar Menengah, Kemensos, Kemendikti. Sekolah rakyat untuk wong cilik," tandasnya.

Presiden Prabowo (ist)

Program ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu.

Dengan fasilitas asrama, diharapkan siswa dapat fokus belajar tanpa terkendala masalah jarak atau biaya transportasi.