Prabowo Subianto Target Penerima MBG Tembus 82,9 Juta Orang per November 2025
Nasional

Presiden Prabowo Subianto menargetkan penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) tembus 82,9 juta orang per November 2025.
Saat ini Prabowo mengatakan jika penerima bantuan tersebut sudah di angka 3 juta per hari.
Prabowo optimistis target 82,9 juta orang akan tercapai tahun ini.
Baca Juga: Momen Prabowo Menangis Saat Umumkan Kenaikan Gaji Guru: Apa yang Kita Berikan, Belum...
"Sasaran kita November 2025 ini akan mencapai seluruh 82,9 juta penerima manfaat anak-anak dan ibu-ibu hamil akan menerima makan bergizi," kata Prabowo saat menghadiri perayaan Hari Pendidikan Nasional di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jumat (2/5/2025) kemarin.
Prabowo juga mengatakan MBG akan mendorong roda perekonomian sampai ke desa dan kelurahan.
Dia mengklaim MBG bisa meningkatkan perputaran uang di daerah hingga lima kali lipat.
Baca Juga: Double Check Sabtu 28 Juni 2025: Stimulus Ekonomi Bisa Dongkrak Ekonomi?
Menurut Prabowo, hal ini belum pernah terjadi di negara mana pun.
Namun, dia yakin Indonesia bisa membuktikan kepada dunia bisa menggelar program yang besar dan mendasar seperti MBG.
"Kita tidak mau melaksanakan hal-hal yang biasa, kita tidak mau meneruskan business as usual, kita tidak mau melaksanakan dengan semangat kumaha engke, semangat itu kita harus hilangkan," tegas Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka menjadikan MBG sebagai salah satu program unggulan.
Mereka berjanji memberi makan anak seluruh Indonesia setiap hari.
Pemerintahan Prabowo menyiapkan anggaran Rp71 triliun untuk pelaksanaan MBG di tahun pertama.
Akan tetapi, anggaran MBG ditambah Rp100 triliun setelah Prabowo melakukan efisiensi anggaran di awal 2025.
Namun MBG juga diwarnai sejumlah masalah dalam pelaksanaannya.
Ada sejumlah kasus keracunan yang dialami siswa gara-gara menyantap makanan MBG.
Salah satu yang terbaru terjadi di SD Negeri 33 Kasipute, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu (23/4/2025) lalu.
Di mana puluhan siswa muntah-muntah setelah mengonsumsi MBG.
Ada pula kasus tunggakan MBG hingga Rp975 juta. Hal itu diungkap mitra dapur MBG di Kalibata, Jakarta Selatan.
Mereka menghentikan operasi dan melapor ke kepolisian karena Yayasan Media Berkat Nusantara tak kunjung membayar biaya produksi makanan.