Presiden Jokowi Kecewa dengan Industri Teknologi Lokal

Nasional

Rabu, 08 Mei 2024 | 00:00 WIB
Presiden Jokowi Kecewa dengan Industri Teknologi Lokal

FTNews - “Kita tidak boleh hanya menjadi penonton, kita tidak boleh hanya menjadi pasar. Kita harus menjadi produsen!” ungkap kekecewaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH), Selasa (7/5) mengenai industri teknologi lokal.

rb-1

Teknologi adalah salah satu sektor yang berperan sangat penting dalam roda perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Jokowi ingin mentransformasi Indonesia yang sebelumnya hanya menjadi konsumen, kini menjadi produsen teknologi global.

Nilai impor Indonesia dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, berada di angka lebih dari Rp30 triliun. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan RI (Kemendagri), neraca perdagangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merugi besar. Dalam periode Januari-Juni 2023, neraca perdagangan Indonesia di sektor TIK minus $1,4 miliar atau sekitar Rp22,5 triliun. Nilai tersebut mencapai delapan persen dari total nilai impor Indonesia.

Baca Juga: Azyumardi Dikenal Alwi Shihab Sebagai Orang yang Disiplin

rb-3

TIK Indonesia Defisit Besar

Ilustrasi iPhone 15 milik Apple. Foto: Apple

Nilai defisit terbesar dari total $1,4 miliar tersebut adalah smartphone. Di mana, produk TIK ini membuat Indonesia harus merogoh kocek hingga $874 juta atau sekitar Rp14,06 triliun. Setelah itu, diikuti dengan laptop, notebook, tablet, dan lain sebagainya yang mencapai $513 juta (Rp8,25 triliun). Lalu, komputer juga sebagai penyumbang defisit terbesar ketiga, dengan angka $415,5 juta (Rp6,68 triliun). Ketiga produk dari 18 produk TIK ini, sudah menyebabkan defisit sebesar $1,8 miliar atau sekitar Rp28,9 triliun. 

Baca Juga: Ini Alasan Hillary Brigitta Minta Pengawalan Prajurit TNI

Hanya terdapat empat produk yang berhasil memberikan surplus. Produk berupa printer berhasil menjadi menghasilkan surplus hingga $376 juta (Rp6,04 triliun). Lalu, televisi berhasil menyumbang $312,2 juta (Rp5,02 triliun). Perangkat telekomunikasi di angka $229,6 juta (Rp3,7 triliun). Yang terakhir, telepon, menyumbang $5,7 juta (Rp91,7 miliar).

Tentu hal ini membuat Presiden kita kecewa. Pasalnya, Indonesia memiliki beragam potensinya untuk mengembangkan industri teknologi lokal. Selain itu, terdapat salah satu permasalahan yang menjadi perhatian Presiden Jokowi. Hal tersebut adalah fakta bahwa dari 320 pemasok global Apple, hanya ada dua produk yang berasal dari Indonesia. 

“Pedagang supplier dari Filipina ada 17, dari Malaysia 19, dari Thailand 24, dari Vietnam 72. Padahal kalau di ASEAN, PDB (produk domestik bruto) Indonesia itu paling besar. 46 persen GDP ASEAN itu ada di Indonesia. Tapi untuk supplier, kita tadi hanya dua,” paparnya.

Apa Upaya Indonesia?

Presiden Jokowi saat meninjau sebuah laboratorium di IDTH. Foto: Kominfo

Salah satu upaya Indonesia dalam mengembangkan industri teknologi lokal, melalui peresmian IDTH. Fasilitas pengujian bertaraf internasional ini berlokasikan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Depok, Jawa Barat. Fasilitas ini memiliki peralatan-peralatan yang sangat canggih untuk menguji berbagai perangkat digital, mulai dari laptop hingga radar.

Tidak tanggung-tanggung, pemerintah limpahkan dana sebesar Rp1 triliun untuk pembangunan fasilitas ini. Selain itu, menjadikan IDTH sebagai fasilitas pengujian perangkat digital terbesar se-ASEAN. Pemerintah Indonesia berharap, dengan hadirnya IDTH ini, dapat meningkatkan kapasitas lokal dalam industri pengembangan teknologinya.

Tidak hanya sebagai fasilitas pengujian, namun IDTH akan menjadi pusat inovasi dan penelitian juga. Presiden Jokowi ingin Kementerian Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, startup, juga UMKM dalam mendorong riset dan paten. Serta, mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.

Tag Nasional Teknologi Presiden Jokowi Kecewa Ekonomi Bisnis Industri Teknologi Lokal

Terkini