Presiden Prabowo Soroti Inflasi Daerah, Mendagri Tegur Pemda: Segera Bertindak Jangan Tunggu Makin Dalam
Daerah

Sejumlah daerah mengalami kenaikan harga komoditas pada minggu ketiga Juli 2025. Di antaranya, bawang merah, cabe rawit juga beras yang mengalami lonjakan paling signifikan dibanding komoditas lainnya. Tiga komoditas menjadi perhatian serius Kementerian Dalam Negeri mengingat kenaikan ketiganya memberi kontribusi besar terhadap laju inflasi di berbagai wilayah.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan, inflasi daerah menjadi perhatian serius Presiden Prabowo. Bahkan, dalam sebulan, Presiden bisa dua kali menanyakan langsung kepada Mendagri soal situasi inflasi terkini, komoditas penyumbangnya, serta wilayah-wilayah yang terdampak. Presiden meminta laporan, terutama untuk komoditas utama seperti beras.
Menurut Mendagri, fokus utama pengendalian inflasi harus diarahkan pada kebutuhan pokok rakyat. Ia menyoroti komoditas beras sebagai prioritas nomor satu karena menyangkut konsumsi harian masyarakat.
Harga Beras Jadi Atensi Presiden Nomor Satu
Stok Beras Bulog/Foto: dok Kementan
"Harga beras ini menjadi atensi nomor satu Bapak Presiden, karena ini memang komoditas yang perlu diamankan. Di negara ini yang paling penting ada dua, satu adalah komoditas beras karena itu lahirnya Bulog untuk mengatur masalah beras. Yang kedua adalah BBM, Bahan Bakar Minyak terutama, karena kalau dua itu naik dampaknya langsung ke masyarakat bawah," tegasnya.
Tito meminta kepala daerah segera mengambil tindakan cepat untuk menurunkan Indeks Perkembangan Harga (IPH), khususnya di daerah-daerah yang saat ini mencatatkan angka inflasi tinggi.
IPH Menanjak Jangan Terlambat Lakukan Mitigasi
Ia menekankan bahwa IPH yang terus menanjak harus menjadi peringatan dini agar daerah tidak terlambat dalam melakukan mitigasi. Kepala daerah perlu aktif melakukan langkah konkret.
"Ini tolong, data ini betul-betul dipakai dan jadi warning untuk daerah-daerah yang di atas 3 (persen inflasinya), tolong segera untuk melakukan rapat, jangan diam. Para kepala daerah minimal segera, segera memimpin rapat dengan dinas-dinasnya, dengan BPS (Badan Pusat Statistik). “
“Kemudian dengan para asosiasi pedagang di daerahnya masing-masing,” tegas Mendagri saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kemendagri.
Daerah Alami Lonjakan Harga
Pasar tradisional/Foto: pexels.com
Berdasarkan data yang dikantonginya, daerah yang mengalami kenaikan harga komoditas utama pada minggu ketiga Juli 2025 meningkat dibandingkan minggu kedua.
Misalnya, kenaikan harga bawang merah yang sebelumnya terjadi di 260 daerah, kini menjadi 277 daerah. Kemudian, komoditas cabai rawit dari 250 daerah bertambah menjadi 258 daerah.
Sementara itu, beras mencatat lonjakan paling signifikan, dari 178 daerah menjadi 205 daerah yang mengalami kenaikan harga. Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat ketiga komoditas tersebut berkontribusi besar terhadap laju inflasi di berbagai wilayah.***