Presiden Venezuela Maduro Sebut Trump Sedang Rekayasa Perang di Negaranya
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang “merekayasa” perang terhadap negaranya seiring dengan mendekatnya kapal perang terbesar di dunia ke wilayah Amerika Selatan. Di saat yang sama, Maduro juga berupaya mencabut kewarganegaraan seorang tokoh oposisi yang ia tuduh mendorong terjadinya invasi.
Maduro dalam siaran nasional pada Jumat malam menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump sedang “menciptakan perang abadi yang baru” ketika kapal induk USS Gerald R. Ford, yang mampu menampung hingga 90 pesawat dan helikopter serang, bergerak mendekati Venezuela.
AS Rekayasa Perang
Baca Juga: Pidato Lengkap Donald Trump Soal Penyerangan 3 Fasilitas Nuklir Iran: Penuh Kemenangan dan Ancaman
Pada Sabtu, Presiden Venezuela itu juga menyinggung tekanan yang ia rasakan dari pemerintah AS ketika memulai proses hukum untuk mencabut kewarganegaraan serta membatalkan paspor politisi oposisi Leopoldo Lopez.
“Mereka berjanji tidak akan pernah lagi terlibat dalam perang, namun kini mereka sedang merekayasa perang yang akan kami hindari,” kata Maduro dalam pidato Jumat malamnya seperti dikutip AP News.
Baca Juga: 3 Kota di Dunia Surganya Para Pensiunan Asal Amerika Serikat
Trump menuduhnya, tanpa memberikan bukti, sebagai pemimpin kelompok kejahatan terorganisir Tren de Aragua.
“Mereka sedang merekayasa narasi yang mengada-ada, vulgar, kriminal, dan sepenuhnya palsu,” tambah Maduro.
“Venezuela adalah negara yang tidak memproduksi daun kokain.”
Tudingan Penyelundupan Narkoba
Nicolas Maduro. (Ig @Nicolasmaduro)Pasukan Amerika telah menghancurkan beberapa kapal di lepas pantai Venezuela, yang diduga terlibat dalam penyelundupan narkotika ke AS. Sedikitnya 43 orang tewas dalam serangan-serangan tersebut.
Organisasi Tren de Aragua, yang berakar dari sebuah penjara di Venezuela, tidak dikenal karena perannya dalam perdagangan narkotika global, melainkan karena keterlibatannya dalam pembunuhan berbayar, pemerasan, dan penyelundupan manusia.
Maduro secara luas dituduh mencurangi pemilihan umum tahun lalu, dan sejumlah negara termasuk AS menyerukan agar ia mundur.
Sebelumnya, Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodríguez menulis di akun Telegram-nya bahwa Maduro telah mengajukan permohonan ke Mahkamah Agung Venezuela untuk mencabut kewarganegaraan Lopez atas “seruan militer yang grotesk, kriminal, dan ilegal untuk menginvasi Venezuela.”
Lopez, tokoh oposisi terkenal Venezuela yang telah hidup dalam pengasingan di Spanyol sejak 2020, secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap pengerahan kapal-kapal AS di Karibia dan serangan terhadap kapal yang dicurigai terlibat dalam perdagangan narkotika.