Donald Trump Gandakan Hadiah Jadi Rp813 Miliar Siapa Bisa Tangkap Presiden Venezuela
Pemerintahan Donald Trump menggandakan hadiah menjadi USD50 juta atau sekitar Rp813 miliar untuk penangkapan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Amerika Serikat (AS) menuduh Maduro sebagai salah satu pengedar narkoba terbesar di dunia dan bekerja sama dengan kartel untuk membanjiri AS dengan kokain yang dicampur fentanil.
AS Bakal Seret Maduro ke Pengadilan
Baca Juga: Pejabat Teras Zionis di AS, Donald Trump Sebut Israel Setuju Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza
Presiden AS Donald Trump. (Instagram)
“Di bawah kepemimpinan Presiden Trump, Maduro tidak akan lolos dari keadilan dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatannya yang keji,” kata Jaksa Agung Pam Bondi, Kamis, 7 Agustus 2025, dalam sebuah video yang mengumumkan hadiah tersebut, seperti dikutip Associated Press.
Maduro didakwa di pengadilan federal Manhattan pada tahun 2020, pada masa kepresidenan Trump yang pertama, bersama dengan beberapa sekutu dekatnya atas tuduhan federal terorisme narkoba dan konspirasi untuk mengimpor kokain.
Baca Juga: Pakistan Dukung Donald Trump Raih Nobel Perdamaian
Saat itu, AS menawarkan hadiah USD15 juta (Rp244 miliar) untuk penangkapannya. Jumlah tersebut kemudian dinaikkan oleh pemerintahan Biden menjadi USD25 juta — jumlah yang sama yang ditawarkan AS untuk penangkapan Osama bin Laden setelah serangan 11 September 2001.
Meskipun imbalannya besar, Maduro tetap teguh setelah menentang AS, Uni Eropa, dan beberapa pemerintah Amerika Latin yang mengecam pemilihannya kembali pada tahun 2024 sebagai penipuan dan mengakui lawannya sebagai presiden Venezuela yang terpilih secara sah.
Kebijakan Trump terhadap Venezuela
Presiden Venezuela Nicolas Maduro. (IG @nicolasmaduro)
Bulan lalu, pemerintahan Trump mencapai kesepakatan untuk membebaskan 10 warga Amerika yang dipenjara di ibu kota, Caracas, dengan imbalan Venezuela memulangkan sejumlah migran yang dideportasi oleh Amerika Serikat ke El Salvador di bawah tindakan keras imigrasi pemerintahan Trump.
Tak lama kemudian, Gedung Putih mengubah arah dan mengizinkan produsen minyak AS, Chevron, untuk melanjutkan pengeboran di Venezuela setelah sebelumnya diblokir oleh sanksi AS.
Bondi mengatakan Departemen Kehakiman telah menyita lebih dari USD700 juta aset yang terkait dengan Maduro, termasuk dua jet pribadi, dan mengatakan hampir 7 ton kokain yang disita telah dilacak langsung ke pemimpin sayap kiri tersebut.
Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil mengeluarkan pernyataan yang menyebut hadiah tersebut “menyedihkan” dan menuduh Bondi mendalangi “operasi propaganda politik yang kasar.”