Respons Sayembara Penangkapan dari AS, Presiden Venezuela Kerahkan Jutaan Milisi
Nasional

Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada, Senin (18/8/2025), mengumumkan pengerahan 4,5 juta milisi sipil di seluruh wilayah Venezuela. Hal ini sebagai langkah antisipatif terhadap potensi ancaman militer dari Amerika Serikat (AS).
Dalam pertemuan dengan para gubernur dan wali kota yang tergabung dalam koalisi pemerintahannya, Presiden Venezuela memaparkan rencana penguatan milisi baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan, serta pembentukan unit tempur di pabrik-pabrik dan tempat kerja.
"Minggu ini saya akan mengaktifkan rencana khusus dengan lebih dari 4,5 juta milisi untuk memastikan perlindungan di seluruh wilayah nasional—milisi yang siap, aktif dan bersenjata," kata Maduro dalam siaran televisi nasional.
Baca Juga: Link Nonton Piala Dunia Antarklub 2025, Jangan Lewatkan Keseruannya!
Maduro menyebut langkah ini sebagai bentuk "sinergi ideal antara rakyat, kepolisian, dan militer" demi menjaga kedaulatan dan stabilitas nasional, seraya mengungkapkan "rakyat siap menghadapi serangan apa pun."
Pernyataan ini muncul tak lama setelah Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez, menuduh pemerintah AS berupaya mencari pembenaran untuk melakukan intervensi militer di kawasan Karibia, dengan dalih pemberantasan narkoba.
Presiden Venezulea Jadi Buronan AS
Baca Juga: Ketegangan di Timteng Memuncak, Jemaah Indonesia Terancam Batal Umrah
Presiden AS Donald Trump. [Instagram]Sebelumnya, Jaksa Agung AS Pamela Bondi menawarkan imbalan sebesar 50 juta dolar AS (sekitar Rp808 miliar) bagi siapapun yang memberikan informasi yang bisa mengarah pada penangkapan Maduro, yang dituding terlibat dalam jaringan perdagangan narkoba internasional.
Pemerintahan Donald Trump menuding Maduro memimpin jaraingan penyelundupan kokain bernama Cartel de los Soles.
Militer AS juga dilaporkan mengerahkan sejumlah kapal ke Kawasan Karibia bagian selatan sebagai bagian dari operasti anti-narkoba.
Maduro Bantah Tuduhan AS
Presiden Venezuela Nicolas Maduro. [Instagram @nicolasmaduro]AS sebelumnya juga telah menjatuhkan sanksi kepada pemerintahan Maduro
"Ini adalah pembaruan dari ancaman yang aneh, fantastis, dan konyol dari AS," ujar Maduro sambil mengecam langkah terbaru pihak AS.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro sendiri secara tegas membantah semua tuduhan dari AS tersebut.