Profil Pupuk Indonesia, BUMN yang Komisarisnya Dijabat Musisi Yovie Widianto

Ekonomi Bisnis

Rabu, 18 Juni 2025 | 18:29 WIB
Profil Pupuk Indonesia, BUMN yang Komisarisnya Dijabat Musisi Yovie Widianto
Pupuk Indonesia. (pupuk-indonesia.com)

Musisi Yovie Widianto menjadi sorotan setelah diangkat sebagai komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero). Yovie dikenal sebagai pianis dan musikus, juga salah satu pendiri dan pemimpin grup musik Kahitna.

rb-1

Penunjukan Yovie Widianto tertuang dalam surat keputusan terbaru Menteri BUMN Erick Thohir pada 16 Juni 2025. Surat itu berisi sejumlah nama baru untuk memperkuat kepengurusan perusahaan pelat merah di sektor pupuk tersebut.

Profil Pupuk Indonesia

Baca Juga: Adu Kekayaan Deddy Corbuzier vs Raffi Ahmad vs Raline Shah vs Yovie Widianto

rb-3

Pupuk Indonesia. (pupuk-indonesia.com)Pupuk Indonesia. (pupuk-indonesia.com)

PT Pupuk Indonesia (Persero) adalah sebuah badan usaha milik negara (BUM) miliki Indonesia yang bergerak di bidang produksi pupuk dan bahan kimia. Pemerintah Indonesia memegang mayoritas saham perusahaan ini melalui Danantara.

Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini dapat memproduksi hingga 14 juta ton pupuk per tahun. Hal itu menjadikan Pupuk Indonesia merupakan perusahaan penting bagi pertanian Indonesia.

Pada tahun 1997, pemerintah menunjuk perusahaan ini sebagai induk dari holding BUMN yang bergerak di bidang produksi pupuk. Pada tahun 2017, perusahaan ini pun mengubah namanya menjadi seperti sekarang untuk menegaskan statusnya sebagai induk dari holding BUMN pupuk.

Sejarah Pupuk Indonesia

Pupuk Indonesia. (wikipedia.com)Pupuk Indonesia. (wikipedia.com)

BUMN Pupuk Indonesia mulai hadir pada tahun 1959 saat pemerintah Indonesia mendirikan PT Pupuk Sriwidjaja untuk membangun pabrik pupuk di Palembang.

Pada bulan Agustus 1961, perusahaan ini mulai membangun Pabrik Pusri I yang akhirnya dapat mulai dioperasikan dua tahun kemudian dengan kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton per tahun.

Pada bulan Mei 1964, pemerintah mengubah status PT Pupuk Sriwidjaja menjadi sebuah perusahaan negara (PN) dengan nama PN Pupuk Sriwidjaja. Pada bulan Juli 1964, Pabrik Pusri I pun diresmikan oleh Presiden Soekarno.

Pada tahun 1970, status perusahaan ini diubah menjadi persero. Pada bulan Agustus 1974, Pabrik Pusri II diresmikan oleh Presiden Soeharto dengan kapasitas terpasang sebesar 380.000 ton per tahun. Menyusul Pabrik Pusri III, Pusri IV, dan Pabrik Pusri IB dengan kapasitas lebih besar.

Dengan perjalanan panjang dan pembangunan pabrik-pabrik lainnya, pada bulan April 2012, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang untuk menegaskan statusnya sebagai induk holding BUMN pupuk.

Pada bulan Maret 2025, pemerintah menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Biro Klasifikasi Indonesia, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding operasional di internal Danantara.

Tag yovie widianto pupuk indonesia komisaris pupuk indonesia

Terkini