Profil Rayyan Arkan Dikha, Bocah Pacu Jalur yang Mendunia Kini jadi Duta Pariwisata

Riau

Selasa, 08 Juli 2025 | 14:15 WIB
Profil Rayyan Arkan Dikha, Bocah Pacu Jalur yang Mendunia Kini jadi Duta Pariwisata
Rayyan Arka Dikha kini semakin mendunia dan jadi duta pariwisata. [Instagram]

Tren 'Aura Farming' yang mendunia secara tak terduga membawa kebahagiaan bagi Rayyan Arkan Dikha.

rb-1

Bocah 11 tahun yang aksinya menari di atas perahu Pacu Jalur ditiru sejumlah pejabat publik hingga artis dan pesepak bola internasional.

Pacu Jalur merupakan tradisi Kabupaten Kuantan Singingi, Riau yang digelar setiap tahunnya di bulan Agustus. Tepatnya saat hari kemerdekaan RI.

rb-3

Rayyan Arka Dikha pun berkesempatan hadir di Kantor Gubernur Riau, diundang langsung oleh Menteri Kebudayaan ke Jakarta, dan dinobatkan sebagai Duta Pariwisata Riau.

"Saya sangat senang. Tak nyangka ketemu Pak Gubernur terus diapresiasi jadi Duta Pariwisata Riau," ujar Dikha di Halaman Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru Selasa (8/7/2025).

Di usianya yang masih belia, Rayyan Arkan Dikha telah mencuri perhatian ribuan pasang mata.

Video viralnya yang menampilkan tarian lincah di ujung perahu panjang tradisional atau 'jalur' bukan hanya mempertemukannya dengan Gubernur Riau, Abdul Wahid, tetapi juga memberinya penghargaan sebagai Duta Pariwisata Riau.

Dapat Beasiswa Pendidikan Rp20 Juta

Rayyan Arka Dikha pun berkesempatan hadir di Kantor Gubernur Riau. [Instagram]Rayyan Arka Dikha pun berkesempatan hadir di Kantor Gubernur Riau. [Instagram]

Tak hanya itu, Gubernur Riau Abdul Wahid juga memberikan beasiswa pendidikan untuk Dikha sebagai Rp20 juta, sebagai bentuk apresiasi atas jasanya memperkenalkan Pacu Jalur ke panggung yang lebih luas.

Dikha, yang akrab disapa Anak Coki, menjelaskan bahwa ia telah memulai perannya sebagai penari di ujung perahu sejak dua tahun lalu, saat usianya masih 9 tahun.

Anak Coki adalah sebutan bagi penari yang berdiri di ujung perahu, menggoyangkan tubuh dan menjadi pusat perhatian penonton saat Pacu Jalur berlangsung.

Tugas ini bukan sekadar hiburan, ia harus menjaga keseimbangan di atas perahu panjang yang bergoyang kencang saat didayung puluhan pendayung.

"Hal yang susah untuk menari di atas perahu itu tentunya mengimbangkan badan. Saya belajar sendiri secara otodidak," ungkap Dikha.

Di balik sorot kamera dan ketenarannya, Dikha tetaplah anak yang sederhana dengan mimpi besar.

Saat ditanya tentang masa depannya, jawabannya mengundang senyum banyak orang.

"Ke depannya saya akan tetap melanjutkan ini. Cita-cita tentu ingin menjadi tentara, dan kalau bisa juga menjadi Gubernur juga," kata Dikha.

Meskipun kini menjadi superstar dadakan, Dikha tetaplah bocah biasa yang tinggal dan bersekolah di SD 013 Desa Pintu Gobang, Kari, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.

Ia tidak pernah ikut latihan menari di sekolahnya, hanya rutin menemani ayahnya latihan Pacu Jalur.

"Sekolah tak pernah nari-nari. Ikut ayah saja latihan Pacu Jalur," kata Dikha.

Aksi Dikha yang viral bahkan telah ditiru banyak figur publik, mulai dari Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming, klub sepak bola PSG dan AC Milan, hingga aktris kondang Luna Maya.

Dikha sendiri mengaku menari di atas jalur adalah hal biasa baginya, namun ia sangat senang aksinya menjadi viral dan disorot dunia.

"Perasaan senang, kalau menari itu spontan saja," terang Dikha, masih terheran-heran dengan dampak dari tariannya.

Awalnya, Dikha sempat kesulitan karena harus berdiri di ujung jalur yang sempit dan licin. Beberapa kali ia bahkan jatuh dan harus diselamatkan sebelum mencapai garis finis.

"Pertama dulu takut, beberapa kali jatuh. Tapi sekarang sudah enggak takut jatuh karena sudah terbiasa. Kan bisa renang," sambung anak kedua dari Rani Ridawati dan Jufriono ini.

Berikut Profil Rayyan Arkan Dikha

Rayyan Arka Dikha. [Instagram]Rayyan Arka Dikha. [Instagram]

Bakat menari Dikha bukan muncul begitu saja. Ternyata, ayahnya, Jufriono (40), juga adalah atlet Pacu Jalur dari jalur yang sama.

Bahkan, paman Dikha juga seorang atlet. "Ayahnya atlet Pacu Jalur juga, adik ayahnya juga atlet. Ya keluarga besar memang atlet Pacu Jalur, ayahnya ini sudah main sejak dia masih remaja," kata Rani.

Karena lahir dari ayah pemain jalur, Dikha mewarisi bakat sebesar itu, yang ia pelajari secara otodidak saat ikut Pacu Jalur, spontan saat berada di atas perahu.

Dikha besar di lingkungan keluarga atlet Pacu Jalur, sehingga ia sudah terbiasa menari saat jalur melaju kencang di arena.

"Sudah biasa, karena ayahnya juga atlet di jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo. Jadi dia ikut latihan sama," kata Rani.

Peran Dikha sebagai penari cilik digadang-gadang menjadi jalan baginya meraih mimpinya, dan ia dipersiapkan menjadi atlet jalur untuk melestarikan tradisi nenek moyang di Kota Jalur.

Kepala Dinas Pariwisata Riau Roni Rakhmat sangat antusias dengan fenomena ini. Ia menyatakan bahwa Pacu Jalur adalah simbol kekuatan, kekompakan, dan kebanggaan masyarakat Kuansing.

"Viralnya Pacu Jalur membuktikan bahwa kearifan lokal Riau punya daya pikat universal dan sanggup bersaing di kancah internasional," terangnya.

Ia juga menegaskan Pacu Jalur adalah Warisan Budaya Takbenda yang diakui secara nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, membuktikan nilai historis dan budayanya yang tak ternilai.

"Fenomena ini juga menjadi momentum emas untuk semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Riau dan Kuantan Singingi, sekaligus menumbuhkan kebanggaan masyarakat lokal terhadap budayanya sendiri," ucap Roni.

Tag Rayyan Arka Dikha Mendunia Jalur Pacu Anak Coki Duta Pariwisata

Terkini