Profil TikToker Sana Yousaf, Meninggal Ditembak Gegara Menolak Cinta

Nasib tragis dialami Sana Yousaf. TikToker asal Pakistan ini tewas ditembak oleh pria yang ditolak cintanya.

Peristiwa tragis itu terjadi di kediaman Sana Yousaf pada Senin (2/6/2025) lalu sekitar pukul 5 sore Waktu setempat.

Petugas Kantor Polisi Sumbal, Pakistan, Malik Asif mengatakan bahwa Sana Yousaf ditembak dua kali di dada.

Baca Juga: Jokowi Jajal LRT Lagi, Ajak Rombongan "Influencer" Naik dari Bekasi

"Pembunuhan terjadi di dalam rumah korban. Tersangka merupakan amu yang dikenal, yang menunjukkan adanya hubungan pribadi di antara mereka," jelas Asif.

Sana Yousaf sempat dilarikan pihak keluarga ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong.

Cinta Ditolak Berkali-kali

Baca Juga: Pakistan Kutuk Israel Serang Iran, Ajak Negara Islam Bersatu

TikToker Sana Yousaf. [Instagram @sanayousaf22]Tersangka yang diketahui berusia 22 tahun ditangkap kepolisian Pakistan di Faisalabad, sekitar 320 km selatan Islamabad.

Pelaku ditangkap dalam Waktu 20 jam setelah pembunuhan terhadap Sana Yousaf.

"Itu kasus penolakan (cinta) yang berulang. Anak laki-laki itu mencoba menghubungi (korban) berkali-kali. Itu pembunuhan yang mengerikan dan berdarah dingin," kata Kepala Polisi Islamabad Syed Ali Nasir Rizvi.

Profil Sana Yaousaf

TikToker Sana Yousaf. [Instagram @sanayousaf22]Pemilik nama lengkap Sana Hiba Yousaf ini lahir di Islamabad, Pakistan, pada 2008. Ia belum lama ini merayakan ultah yang ke-17 tahun.

Sana Yousaf popular sebagai TikToker. Ia memiliki 1,5 juta pengikut di TikTok dan 500 ribu followers di Instagram.

Ia populer di kalangan publik Pakistan karena konten-kontennya tentang budaya, hak-hak perempuan dan pemberdayaan pemuda.

Video-video yang diunggahnya kerap menampilkan cuplikan lucu, pesan-pesan inspiratif dan wawasan budaya yang menarik perhatian.

Sana Yousaf juga sering mengunggah video tengah melakukan lip sync sebuah lagu.

Video terakhir yang diunggahnya, beberapa jam sebelum penembakan, terlihat ia sedang memotong kue ultahnya yang ke-17.

Kekerasan terhadap perempuan di Pakistan, terutama setelah menolak lamaran pernikahan, bukanlah hal yang jarang terjadi menurut Komisi Hak Asasi Manusia negara tersebut.

Sementara itu, Farzana Yousaf, ibu Sana Yousaf, mengungkapkan bahwa tersangka "berpenampilan cerdas, perawakan dan tinggi badan sedang," dan mengenakan kemeja serta celana hitam.