Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza
Nasional

Gerakan Palestina, Hamas, Senin (18/8/2025), mengonfirmasi persetujuannya untuk menerima usulan gencatan senjata selama 60 hari di Jalur Gaza, yang diserahkan oleh Mesir dan Qatar.
"Gerakan Hamas dan faksi-faksi Palestina telah memberi tahu para mediator tentang persetujuan mereka untuk menerima usulan yang diserahkan kemarin oleh Mesir dan Qatar," demikian pernyataan tersebut dilansir dari laman Sputnik-OANA, Selasa (19/8/2025).
Baca Juga: Lima Jurnalisnya Tewas, Al Jazeera Sebut Israel Sengaja Menargetkan Wartawan
Pembebasan Separuh Tahanan Israel
Ilustrasi kondisi Gaza yang porak poranda dibombardir militer Israel. [Instagram]
Sebelumnya di hari yang sama, seorang sumber Mesir mengungkapkan kepada RIA Novosti bahwa Hamas menyetujui gencatan senjata selama dua bulan di Jalur Gaza, serta pembebasan separuh sandera Israel dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina.
Baca Juga: 81 Hari Diblokade Israel! 87 Truk Bantuan Akhirnya Masuk ke Gaza
"Usulan yang disetujui Hamas, yang diajukan oleh Mesir dan Qatar, mencakup penghentian sementara permusuhan di Jalur Gaza selama 60 hari, yang diharapkan akan mengarah pada perdamaian jangka panjang, serta pembebasan separuh sandera Israel dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel," katanya.
Mengatur Pengiriman Bantuan Kemanusiaan
Ilustrasi para pengungsi Palestina berjuang hidup di tengah gempuran militer Israel di Gaza. [Instagram]
Perjanjian tersebut juga mengatur pengiriman bantuan kemanusiaan dalam jumlah yang diperlukan untuk memenuhi semua kebutuhan warga, tambah sumber tersebut.
Pemindahan sandera akan dilakukan dalam dua tahap, dan gerakan Palestina juga akan memindahkan jenazah korban, lapor kantor berita Al Jazeera.